Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

3 Sebab Sering Lelah dalam Bersosialisasi, Terlalu Banyak Asumsi

ilustrasi seseorang yang merasa lelah (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi seseorang yang merasa lelah (pexels.com/Karolina Grabowska)
Intinya sih...
  • Bersosialisasi penting untuk membangun jaringan pertemanan yang mendukung kehidupan sehari-hari
  • Turunkan ekspektasi terhadap orang lain agar interaksi sosial lebih lancar dan realistis
  • Jaga perkataan, hindari asumsi negatif, dan perbaiki pola pikir untuk pengalaman bersosialisasi yang lebih menyenangkan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bersosialisasi merupakan kegiatan yang penting untuk dikerjakan oleh setiap orang. Aktivitas ini memungkinkan seseorang untuk membangun jaringan pertemanan yang dibutuhkan untuk menunjang jalannya kehidupan. Semakin beragam latar belakang orang yang dikenal, semakin besar peluang untuk meraih pengalaman yang penuh makna.

Namun, interaksi sosial ini terkadang tidak berjalan sesuai dengan harapan. Setiap kali berusaha untuk menjalin komunikasi, ada saja hambatan yang ditemui. Akibatnya, muncul rasa enggan untuk membangun pertemanan dengan siapa saja karena khawatir akan mengganggu kenyamanan diri. Sebenarnya, apa sih yang menyebabkan aktvitas bersosialisasi ini terasa begitu melelahkan untuk sebagian orang? Coba temukan jawabannya dalam artikel berikut ini, ya!

1.Berekspektasi tinggi terhadap semua orang

ilustrasi seorang perempuan yang sedang merenung (pexels.com/Liza Summer)
ilustrasi seorang perempuan yang sedang merenung (pexels.com/Liza Summer)

Jika boleh memilih, memang rasanya ingin sekali hanya bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang yang punya kriteria sesuai harapan. Hal ini dapat membuat hidup jauh lebih mudah karena semua pihak saling bahu-membahu untuk mencapai tujuan yang sama. Sayangnya, hal semacam ini tentu tidak mungkin terjadi mengingat karakter manusia yang begitu beragam. Berekspektasi terlalu tinggi terhadap semua orang hanya akan melahirkan kekecewaan.

Nah, mulai sekarang, coba turunkan ekspektasi tersebut agar menjadi lebih realistis. Pahami bahwa memang sifat manusia ada banyak jenisnya, sehingga kamu tidak terkejut saat menemui sosok yang berbeda, bahkan sangat bertolak belakang denganmu. Hasilnya, proses interaksi sosial bisa berjalan lebih lancar.

2.Mengambil hati atas seluruh perkataan orang lain

ilustrasi seseorang yang merasa kesal (pexels.com/Polina Zimmerman)
ilustrasi seseorang yang merasa kesal (pexels.com/Polina Zimmerman)

Menjaga perkataan memang menjadi sebuah keharusan. Hal ini bertujuan untuk menghindari munculnya rasa sakit hati yang diakibatkan oleh kata-kata pahit, sekali pun orang yang menyampaikan tidak berniat untuk melakukannya. Namun, tidak semua orang memiliki kesadaran yang cukup untuk dapat memilih diksi paling tepat, sehingga tetap berpeluang membuat orang lain merasa terluka.

Kamu tidak dapat mengendalikan bagaimana cara seseorang bertutur kata dan apa saja yang akan dia sampaikan, tetapi kamu mempunyai kendali penuh atas sikap yang akan ditunjukkan untuk merespons hal tersebut. Oleh karena itu, berusahalah untuk tidak mengambil hati atas seluruh perkataan orang lain. Selama itu bukanlah sebuah penghinaan, maka anggaplah sebagai angin lalu. Dengan begini, energimu tidak akan terbuang sia-sia dan bersosialisasi terasa lebih menyenangkan.

3.Terlalu sibuk dengan asumsi pribadi

ilustrasi karyawati yang sedang mengobrol di waktu luang (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi karyawati yang sedang mengobrol di waktu luang (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Rasa lelah dalam bersosialisasi juga dapat disebabkan oleh beragam asumsi yang diciptakan sendiri. Sebagai contoh, kamu merasa selalu menjadi pusat perhatian setiap kali berada di keramaian, percaya bahwa tidak tampil cukup baik di hari itu, dan sebagainya. Adanya pemikiran-pemikiran negatif semacam ini membuatmu tidak nyaman untuk melakukan interaksi sosial.

Mulai sekarang, hapus pemikiran-pemikiran negatif tentang diri sendiri mau pun orang lain. Pasalnya, terlalu banyak berasumsi akan menghambat langkahmu dalam membangun jaringan pertemanan. Ingat, kamu baik-baik saja dan tidak ada yang ingin mencari masalah denganmu. Jadi, bersosialisasilah dengan santai dan gembira, ya!

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa ternyata rasa lelah dalam bersosialisasi terkadang disebabkan oleh diri sendiri yang terlalu berekspektasi tinggi terhadap orang lain, mudah mengambil hati atas seluruh perkataan yang ada, serta terbiasa menciptakan asumsi negatif. Oleh karena itu, perbaiki pola pikir agar lebih positif. Dengan begini, kamu akan mendapatkan pengalaman interaksi sosial yang lebih asyik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us