3 Film Yasmin Napper Adaptasi dari Buku-Novel, Ada Bila Esok Ibu Tiada

Pertama ada film Imperfect: Karier, Cinta, & Timbangan (2019) yang merupakan hasil adaptasi dari buku non fiksi karya Meira Anastasia berjudul Imperfect: A Journey to Self-Acceptance (2018). Meira Anastasia sendiri tak lain adalah istri aktor, komika, sutradara, sekaligus produser Ernest Prakasa. 

Buku ini merupakan luapan keresahan hati sekaligus wujud penerimaan diri Meira atas perkataan kurang baik yang pernah ia terima dari orang lain, khususnya netizen. Dalam buku ini, ibu dua anak tersebut mengajak lebih banyak orang untuk mensyukuri apa yang dimiliki, mencintai diri sendiri, dan memanfaatkan potensi yang dianugerahkan kepadanya tanpa harus menggubris omongan negatif orang lain.

Saat divisualisasikan ke dalam film panjang, film ini disutradarai langsung oleh Ernest Prakasa yang memasangkan Jessica Mila sebagai Rara dan Reza Rahadian sebagai Dika. Rara dikisahkan memiliki adik satu-satunya bernama Lulu yang tak lain diperankan oleh Yasmin Napper. Kakak beradik ini digambarkan kerap memiliki perlakuan berbeda dari orang lain, tak jarang pujian kerap dilontarkan pada Lulu. Sementara sebaliknya, cemoohan sering dilontarkan pada Rara.

Chemistry kakak beradik yang digambarkan Jessica Mila dan Yasmin Napper dalam film ini tergambar dengan baik. Total, film ini sukses meraih 2,6 juta lebih penonton di bioskop kala itu!

Selanjutnya yang kedua ada film 172 Days (2023) yang diadaptasi dari novel dengan judul sama karya Nadzira Shafa dan mendapuk Yasmin Napper sebagai pemeran utama. Bukan cerita fiksi, novel ini merupakan perjalanan kisah nyata antara sang penulis, Nadzira Shafa, dengan mendiang suaminya, Ameer Azzikra, yang tak lain putra mendiang pendakwah tersohor Arifin Ilham, selama 172 hari yang kemudian diangkat sebagai judul novel serta filmnya.

Yasmin diketahui memerankan sosok Nadzira Shafa itu sendiri. Sementara sosok Ameer, diperankan oleh aktor muda Bryan Domani. Film produksi Starvision Plus ini memiliki genre drama romantis religi yang manis, penuh kehangatan, dan membuat haru. Di bawah arahan sutradara Hadrah Daeng Ratu, film ini lagi-lagi menjadi film Yasmin yang berhasil meraih jutaan penonton di bioskop, tepatnya 3.087.826 penonton! 

Kemudian ada film Bila Esok Ibu Tiada (2024) yang menjadi film ke-3 Yasmin yang diadaptasi dari sebuah novel. Novelnya memiliki judul yang sama dan ditulis oleh Nuy Nagiga. Seperti yang sempat disebutkan, dalam film ini Yasmin dipercaya memerankan tokoh anak bungsu bernama Hening.

Ia dikisahkan menjadi anak bungsu dari empat bersaudara. Ketiga kakaknya berusia jauh lebih tua dan sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Sebagai anak bungsu yang kerap dianggap tak memiliki banyak kegiatan seperti kakak-kakaknya, Hening lebih banyak menghabiskan waktu di rumah bersama sang ibu, Rahmi, yang diperankan oleh Christine Hakim. 

Sukses meraup 200.000 lebih penonton di bioskop pada hari pertama penayangan, rupanya membawa harapan besar bila film satu ini akan sukses meraih jutaan penonton ke depan. Apakah kamu sudah menjadi penonton film Bila Esok Ibu Tiada yang ikut dibintangi oleh Yasmin Napper ini?