Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

24 Jam Tanpa Sosmed? Ini yang Bakal Terjadi pada Dirimu

ilustrasi anak remaja sedang bermain gadget (pexels.com/cottonbro studio)

Pernah nggak sih kepikiran buat benar-benar lepas dari media sosial selama sehari penuh? Tanpa scroll TikTok, nggak buka Instagram, apalagi cek Twitter. Kedengarannya sepele, tapi ternyata cukup banyak yang merasa cemas cuma karena memikirkan hal itu. Padahal, banyak studi bilang kalau digital detox bisa bantu kita lebih fokus, lebih tenang, dan lebih bahagia secara emosional.

Artikel ini bakal ngebahas pengalaman dan dampak nyata dari lepas media sosial selama 24 jam. Apa aja perubahan yang terasa? Gimana cara ngelewatinya tanpa FOMO (fear of missing out)? Dan apa yang bisa dipelajari dari momen "sunyi digital" ini? Yuk, simak sampai habis!

1. Merasa gelisah di jam-jam pertama

ilustrasi wanita sedang melamun (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Di jam-jam awal, banyak orang yang mulai merasa gelisah dan bingung mau ngapain. Biasanya jari otomatis buka aplikasi, tapi sekarang harus nahan. Rasa "kosong" ini wajar, karena otak udah terbiasa dengan lonjakan dopamin dari notifikasi dan konten yang terus bergulir. Sebuah studi dari University of Pennsylvania menunjukkan bahwa mengurangi media sosial selama 10 hari bisa menurunkan tingkat kecemasan dan kesepian secara signifikan.

Selain itu, efek withdrawal alias “sakau digital” juga bisa muncul. Ada yang jadi cepat bosan, ada juga yang mendadak overthinking. Tapi ini bagian dari proses detoksifikasi digital yang sebenarnya justru jadi kesempatan buat mengenal diri lebih dalam. Di saat nggak ada distraksi, kita mulai lebih peka sama perasaan dan pikiran sendiri.

2. Menemukan kembali hal-hal yang terlupakan

ilustrasi pria sedang memotret (unsplash.com/Jakob Owens)

Tanpa sosmed, banyak hal yang tadinya terasa remeh jadi berasa banget maknanya. Baca buku jadi lebih nikmat, ngobrol sama keluarga lebih nyambung, dan bahkan makan pun terasa lebih mindful. Waktu yang biasanya habis buat scroll jadi bisa dialihin buat kegiatan yang bikin hati tenang dan pikiran lebih fokus. Menurut Digital Wellness Lab di Harvard Medical School, jeda dari gadget bisa memperbaiki kualitas tidur dan meningkatkan kreativitas.

Kita juga mulai sadar kalau nggak semua momen harus diposting. Hidup jadi lebih autentik karena nggak ada tekanan buat “terlihat produktif” atau “harus update story.” Dari sini, muncul rasa syukur dan apresiasi terhadap hal-hal kecil. Banyak orang yang mengaku merasa lebih lega dan damai setelah sehari tanpa sosmed, bahkan jadi pengin ngelakuin detoks ini lebih sering.

3. Gimana cara bertahan selama 24 jam?

illustrasi anak bermain gadget(unsplash.com/Gaelle Marcel)
illustrasi anak bermain gadget(unsplash.com/Gaelle Marcel)

Biar sukses detoks digital, penting banget buat bikin perencanaan kecil. Misalnya, ganti waktu scrolling dengan kegiatan lain kayak nonton film favorit, journaling, olahraga, atau jalan-jalan. Simpan HP di tempat yang nggak gampang dijangkau, dan beri tahu orang terdekat supaya mereka nggak panik kalau kamu nggak merespons pesan secepat biasanya.

Satu hal lagi: penting untuk punya alasan kuat kenapa kamu mau digital detox. Entah itu buat istirahat dari drama dunia maya, atau sekadar pengin reconnect sama dunia nyata. Alasan ini bakal jadi motivasi saat kamu mulai gatel pengin buka sosmed lagi. Proses ini emang nggak gampang, tapi manfaatnya bisa sangat besar buat kesehatan mental dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Melakukan digital detox selama 24 jam mungkin terdengar sederhana, tapi efeknya bisa luar biasa. Dari rasa gelisah sampai akhirnya menemukan kedamaian, semuanya adalah bagian dari proses mengenali diri di tengah dunia yang serba cepat dan penuh distraksi. Detoks ini bisa jadi langkah awal buat hidup yang lebih mindful dan penuh kesadaran.

Jadi, berani coba detoks digital sehari penuh? Siapa tahu, kamu bakal nemuin versi terbaik dari dirimu sendiri yang selama ini tenggelam di layar ponsel. Yuk diskusi, apa hal pertama yang bakal kamu lakukan kalau 24 jam tanpa sosmed?

Sumber referensi:

  • University of Pennsylvania Study on Social Media Use and Mental Health:
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6527061/
  • Digital Wellness Lab – Harvard Medical School:
    https://digitalwellnesslab.org/research/digital-media-and-mental-health/
  • How Social Media Affects the Brain – Cleveland Clinic:
    https://health.clevelandclinic.org/social-media-brain-effects/

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fiqrah Risar Mohammed Risar
EditorFiqrah Risar Mohammed Risar
Follow Us