10 Rekomendasi Film Terbaik Tanpa Plot Armor, Nggak Pandang Bulu!

Kita awali daftar ini dengan The Thing (1982), salah satu film horor yang menjadi cult classic. Memang, kebanyakan film horor tidak memiliki plot armor di dalamnya, mengingat satu per satu karakternya akan mati di sepanjang film.

Namun yang membedakan film ini dari film horor yang lain adalah tingkat ketegangan di dalamnya. The Thing sendiri mengisahkan sekelompok peneliti di Antartika yang menemukan benda "asing" dari luar bumi yang mampu meniru organisme lain.

Alih-alih menemukan obat untuk penyakit alzheimer, sekelompok ilmuwan justru dihabisi oleh hiu percobaan yang meneror fasilitas penelitian tersebut. Singkatnya, itulah plot dari Deep Blue Sea (1999), sebuah film yang dibintangi oleh Samuel L. Jackson.

Film ini cukup berani, menyajikan kematian yang mengejutkan dan cukup random di pertengahan film. Meskipun secara keseluruhan filmnya biasa saja, adegan kematian tersebut menjadi salah satu adegan terbaik di akhir 1990-an.

Sebagai salah satu karya underrated dari Coen bersaudara, film tanpa plot armor ini mengisahkan sekelompok penipu yang mencoba membunuh seorang wanita tua untuk mendapatkan warisannya. Sialnya, mereka justru terbunuh dalam prosesnya.

Cara kematian dari setiap karakter pun sangat inventif, menegaskan kejeniusan dari Coen bersaudara. Namun tentu saja, tidak semua pujian harus dikaitkan dengan mereka, karena film ini adalah remake dari film Inggris tahun 1955 dengan judul yang sama.

Film horor dengan "pesta darah" ini juga tidak memiliki pelindung plot untuk karakternya. Meski sebagian besar film horor menampilkan setidaknya satu orang yang selamat di akhir, The Descent (2005) menolak untuk melakukan hal itu.

Film ini mengikuti sekelompok penjelajah gua yang terjebak di dalamnya. Satu per satu pun dibunuh oleh sesosok monster humanoid. Film ini memiliki dua versi ending yang berbeda, versi Amerika dan Inggris. Versi Inggris lah yang harus ditonton jika kamu menginginkan akhir yang brutal.

Disutradai oleh Martin Scorsese, The Departed (2006) merupakan film gangster yang berdarah-darah. Bedanya, film ini tidak memiliki belas kasih kepada karakter utamanya. Bahkan, film seperti Goodfellas (1990) dan Taxi Driver (1976) pun masih memiliki plot armor di dalamnya. 

Selama menontonnya, kamu akan terus merasa tidak nyaman setiap melihat karakter di dalamnya berada diambang kematian. Tanpa perlu berdebat panjang lebar, kita semua pasti setuju kalau The Departed adalah film gangster terbaik pada tahun 2000-an.

Jika film sebelumnya disutradari oleh Coen bersaudara, maka film ini disutradai oleh sang adiknya saja, Ethan Coen. Secara singkat, Burn After Reading (2008) adalah sebuah film kejahatan yang cukup ringan dengan taburan humor gelap dimana-mana.

Selain tidak memiliki plot armor, pembunuh di dalamnya juga dapat melarikan diri dengan mudah dan tidak tertangkap sampai akhir film. Film ini sendiri dibintangi oleh aktor ternama seperti John Malkovich, Frances McDormand, Brad Pitt, George Cloone, dan Tilda Swinton. 

Bicara soal film tanpa plot armor, sinefil pasti dapat menunjuk ke hampir semua film yang disutradarai Quentin Tarantino. Sejujurnya, semua karakter di film Tarantino bisa terbunuh kapan saja. Jangan pernah merasa aman ketika menontonnya. Inglourious Basterds (2009) adalah contoh terbaiknya.

Berlatar pada Perang Dunia II, film ini sudah dibuka dengan adegan berdarah-darah. Tak tanggung-tanggung, satu keluarga Yahudi dibantai, hanya menyisakan satu anak yang bernama Shosanna (Mélanie Laurent). 

Begitu banyak karakter utama yang mati dalam film ini, termasuk beberapa anggota pemburu Nazi yang dipimpin oleh karakter Brad Pitt. Lalu, apakah karakternya selamat sampai akhir? Silahkan menonton sendiri untuk tahu jawabannya.

Sicario (2015) merupakan karya Denis Villeneuve yang paling sinematik jika dibandingkan film-film pendahulunya. Tidak seperti Blade Runner 2049 (2017) dan Dune (2021), film satu ini tidak mengandalkan plot armor.

Namun ironisnya, sekuel film ini yakni Sicario: Day of the Soldado (2018) memiliki banyak sekali plot armor di dalamnya. Terlepas dari respon yang beragam dari audiens dan kritikus, film tersebut masih layak ditonton sebagai lanjutan dari film pertamanya.

Jika ada franchise terkenal yang dapat dikritik karena memiliki terlalu banyak plot armor di dalamnya, maka itu adalah Marvel Cinematic Universe. Sejujurnya, Avengers: Infinity War (2018) juga tidak berbeda. Namun, ada pengecualian yang mengacu pada satu karakter dalam film ini, yaitu Loki.

Kita semua tahu kalau Loki adalah salah satu karakter MCU yang terus-menerus kembali dan menolak untuk mati. Uniknya, semua itu berubah di 10 menit pertama film ini. Tak perlu bersedih, karena karakter anti-hero ini akan kembali lagi di serial Loki (2021).

Terakhir, ada film dari DCEU yang diarahkan oleh James Gunn. Berbeda dari film sebelumnya, The Suicide Squad (2021) menyajikan twist yang brilian di awal film. Sekelompok villain yang menurut penonton akan menjadi fokus film semuanya terbunuh satu per satu dalam pertempuran di pantai.

Yaps, walau akhirnya "Tim B" yang diisi oleh Peacemaker, Bloodsport, dan Harley Quinn dilindungi oleh banyak plot armor. Bagaimanapun, film ini relevan dengan judulnya, dan punya cara unik untuk membunuh setiap karakter di dalamnya.

Menonton film dengan plot armor mungkin terkesan membosankan. Sebagai penyegar, kamu bisa menonton rekomendasi film di atas pada akhir pekan ini. Happy watching!