2. Berikan pujian atas usaha mereka

ilustrasi orang tua yang mengapresiasi pada anak (pexels.com/Abdurrahim Israfilov)

Meskipun anak-anak gagal meraih keinginan, tetap berikan pujian atas usaha mereka. Katakan sesuatu seperti, “ayah/bunda tahu kamu sudah berusaha dengan baik” atau “apa yang kamu lakukan merupakan hasil yang luar biasa”. Hal ini akan mengajarkan mereka bahwa usaha itu sangat penting untuk dihargai, walau hasilnya tidak selalu seperti yang diharapkan.

3. Bagikan pengalaman kegagalan yang pernah orang tua lakukan pada anak-anak

ilustrasi orang tua yang menceritakan pengalaman kegagalannya pada anak-anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kita bisa berbagi pengalaman kegagalan yang pernah dilakukan sendiri pada anak-anak. Ceritakan bagaimana kita pernah mengalami kegagalan dalam hidup, namun kemudian kita belajar dari hal tersebut yang membuat kita jadi bertumbuh lebih kuat. Ini bisa memberikan mereka perspektif yang berharga tentang kehidupan dan berani menghadapi kegagalan. 

4. Latih anak-anak cara mengatasi kegagalan

ilustrasi orang tua yang mengajarkan anak-anak untuk mengatasi emosi (pexels.com/Kindel Media)

Anak-anak juga perlu belajar mengatasi kegagalan. Ajarkan mereka jika kegagalan merupakan bagian dari proses belajar dan penting untuk terus mencoba meski alami kegagalan. Dukung mereka mengembangkan sikap positif terhadap kegagalan sebagai bentuk pelajaran serta peluang untuk tumbuh.

5. Fokus pada proses dan bantu mereka tetap mempunyai tujuan

ilustrasi orang tua yang mengajarkan anak untuk menikmati proses dan tetap memilki tujuan (pexels.com/cottonbro studio)

Selalu ingatkan pada anak-anak untuk fokus pada proses dibandingkan hasil akhir. Ajarkan mereka tentang pentingnya terus berusaha dan belajar selama berproses. Ini akan membantu mereka mengurangi tekanan yang berlebihan terhadap hasil sempurna.
Tetap dorong anak-anak untuk mempunyai tujuan serta impian, meskipun mereka mengalami kegagalan lebih dari satu kali. Bantu mereka rencanakan langkah-langkah konkret agar dapat mencapai tujuan serta berikan dukungan saat mereka berproses mendekati tujuan tersebut.

6. Ajarkan cara mengelola emosi

ilustrasi cara mengajarkan anak mengatasi emosinya (pexels.com/Darko Trajković)

Mengelola emosi adalah kunci dalam menghadapi kegagalan titik bantu anak untuk mengembangkan ketahanan emosionalnya dengan mengajarkan mereka cara mengatasi kekecewaan, tekanan, dan stres. Kita bisa mengajaknya mengobrol dari hati ke hati, olahraga, atau melakukan hobi yang disukai mereka.

7. Jangan pernah membandingkan anak dengan orang lain

ilustrasi orang tua yang tidak membandingkan anak dengan orang lain (pexels.com/Elina Fairytale)

Ingatkan anak-anak untuk tidak membandingkan diri mereka dengan orang lain. Kita sebagai orang tua pun jangan pernah membandingkan mereka dengan orang lain, meski sebagai contoh. Setiap individu mempunyai waktu serta tingkat perkembangan yang berbeda. Jadi jangan pernah membandingkan keberhasilan atau kegagalan orang lain pada anak-anak.

8. Tetap konsisten menjadi pendukung mereka nomor satu

ilustrasi orang tua yang selalu mendukung anak (pexels.com/Алексей Радутный)

Terakhir, tetap menjadi pendukung mereka nomor satu. Selalu pastikan kita selalu ada untuk mereka, bahkan saat anak-anak mengalami kegagalan. Ajarkan mereka tentang cinta serta dukungan yang kita berikan tidak bergantung pada prestasi mereka.

Menghadapi kegagalan bisa menjadi pelajaran berharga dalam hidup untuk membentuk karakter anak-anak menjadi lebih kuat. Sebagai orang tua, kita mempunyai peran penting dalam membantu mereka mengatasi kegagalan dan menguatkan hati mereka. Dengan memberikan dukungan, pengertian, dan pembelajaran yang sehat orang tua bisa membantu anak-anak tumbuh jadi individu yang berani, kuat, serta mampu menghadapi berbagai tantangan dalam hidup, Jangan menyerah ya, guys!

Baca Juga: 5 Tips untuk Menciptakan Hubungan Spesial dengan Si Kecil