2. Bekerja sama

ilustrasi bekerja sama (pexels.com/cottonbro studio)

Ajarkan anak untuk bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Bantu mereka untuk belajar bagaimana berbagi, bergiliran, dan menyelesaikan tugas bersama. Dorong mereka untuk saling membantu dan mendukung satu sama lain.

Dilansir Verywell Family, pada usia sekitar 3,5 tahun, anak kecil dapat mulai bekerja sama dengan teman sebayanya untuk mencapai tujuan yang sama. Bagi anak-anak, kerja sama dapat mencakup apa saja, mulai dari membangun menara mainan bersama hingga memainkan permainan yang mengharuskan semua orang berpartisipasi.

Kerja sama adalah peluang besar bagi anak-anak untuk belajar lebih banyak tentang diri mereka sendiri dan cara terbaik mereka berfungsi dalam kelompok. 

3. Mendengarkan

ilustrasi ibu dan anak(pexels.com/Ketut Subiyanto)

Ajarkan anak untuk mendengarkan dengan penuh perhatian ketika orang lain berbicara.  Mendengarkan juga merupakan komponen penting dari komunikasi yang sehat. Bagaimana pun, sebagian besar pembelajaran di sekolah bergantung pada kemampuan anak dalam mendengarkan apa yang dikatakan guru.

Menyerap materi, mencatat, dan memikirkan apa yang dibicarakan menjadi lebih penting seiring kemajuan akademis anak. Memberi anak banyak kesempatan untuk berlatih mendengarkan dapat memperkuat keterampilan ini.

4. Mengikuti arahan

pexels.com/August de Richelieu

Ajarkan anak untuk memahami dan mengikuti arahan dengan baik. Ini termasuk mendengarkan dengan penuh perhatian, bertanya untuk klarifikasi jika perlu, dan berusaha sebaik mungkin untuk melaksanakan arahan tersebut.

Tekankan pentingnya bersikap kooperatif dan proaktif dalam mengikuti arahan. Latih kemampuan ini melalui permainan peran dan situasi sehari-hari seperti membantu dengan pekerjaan rumah tangga.

5. Tata krama

ilustrasi keluarga(pexels.com/Emma Bauso)

Ajarkan anak untuk menggunakan bahasa yang sopan, jelas, dan mudah dimengerti. Bantu mereka untuk menggunakan intonasi yang tepat dan bahasa tubuh yang positif.

Dorong mereka untuk aktif mendengarkan orang lain dan menunjukkan minat pada apa yang mereka katakan. Berikan contoh bagaimana berkomunikasi dengan efektif dalam situasi yang berbeda.

6. Mengelola emosi

pexels.com/Ketut Subiyanto

Ajarkan anak untuk mengelola emosi mereka dengan cara yang sehat. Bantu mereka untuk belajar bagaimana mengidentifikasi dan mengekspresikan emosi mereka dengan tepat.

Dorong mereka untuk menggunakan cara yang sehat untuk mengatasi stres dan frustrasi yang dirasakan.

7. Menyelesaikan konflik

ilustrasi anak-anak(pexels.com/Yan Krukau)

Anak-anak juga rentan dengan adanya konflik dalam pertemanan. Ajarkan anak untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang baik. Bantu mereka untuk belajar bagaimana mengidentifikasi akar masalah, bernegosiasi, dan berkompromi.

Dorong mereka untuk mencari solusi dan menjaga hubungan yang positif dengan orang lain. Berikan contoh pada mereka bagaimana menyelesaikan konflik dengan cara yang baik.

Membekali anak dengan keterampilan sosial yang baik akan membantu mereka untuk berkembang dan mencapai kesuksesan di masa depan. Orang tua dapat mengajarkan keterampilan ini melalui berbagai cara, seperti bermain peran, memberikan contoh yang baik, dan menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang dan suportif.

Ingatlah bahwa setiap anak adalah individu yang unik dengan kebutuhan dan gaya belajar yang berbeda. Orang tua harus menyesuaikan pendekatan mereka dengan kepribadian dan kemampuan anak mereka.

Dengan kesabaran, ketekunan, dan cinta, Anda dapat membantu anak Anda untuk mengembangkan keterampilan sosial yang penting untuk menjalani kehidupan yang bahagia dan sukses.

Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Mengkoleksi Foto Anak Sedari Kecil sampai Dewasa