Menjadi orangtua memang tidak ada sekolahnya, tapi ekspektasi sosial sering kali menekan untuk menjadi “sempurna”. Salah satu tekanan yang kerap muncul adalah tentang pencapaian anak. Banyak orangtua tanpa sadar menjadikan prestasi anak sebagai tolak ukur keberhasilan mereka sebagai orangtua.
Padahal, setiap anak punya jalannya masing-masing. Mereka bukan robot yang bisa diprogram sesuai keinginan, melainkan individu yang tumbuh dengan perasaan dan potensi unik. Kalau terlalu ambisius terhadap prestasi anak, hubungan orangtua-anak justru bisa renggang. Nah, berikut ini beberapa pengingat yang bisa bantu orangtua tetap waras dan bijak dalam mendampingi anak berproses.