5 Tips Mengelola Ambisi Tanpa Menjadi Kiasu Parent

- Ambisi sebagai orang tua perlu diatur agar tidak menjadi perilaku kiasu parent yang memaksa anak mencapai ambisi yang tidak realistis.
- Mengajarkan kedisiplinan dan menghargai usaha anak dalam proses belajar membantu anak mengembangkan pola pikir bertumbuh (growth mindset).
- Orang tua perlu memiliki harapan yang realistis, mengenal bakat dan minat anak, serta menciptakan hubungan terbuka dengan mereka untuk mendukung pertumbuhan mereka.
Mengelola ambisi sebagai orang tua sering kali menjadi tantangan, terutama ketika keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi anak beresiko berubah menjadi perilaku kiasu parent. Istilah ini menggambarkan orang tua yang terlalu kompetitif atau memaksa anak mencapai ambisi yang tidak realistis.
Sementara ambisi dapat menjadi kekuatan positif untuk mendorong pertumbuhan, penting untuk menjaga keseimbangan agar tidak menciptakan tekanan berlebihan pada anak. Artikel ini akan membahas lima tips efektif untuk mengelola ambisi tanpa kehilangan esensi mendidik anak dengan penuh kasih sayang dan pengertian.
1. Fokus pada proses, bukan hasil

Mengajarkan kedisiplinan itu baik untuk anak-anak. Namun, jika berlebihan dan mengarah pada ambisi orang tua untuk membentuk anak memiliki jiwa kompetitif yang tinggi adalah keputusan yang kurang tepat.
AAlih-alih menuntut hasil yang sempurna, hargai usaha anak dalam proses belajar. Misalnya, jika anakmu mengikuti lomba maka berikan penghargaan atas keberanian dan kerja kerasnya bukan hanya dia menang lomba. Hal ini membantu anak menggambarkan pola pikir bertumbuh (growth mindset).
2. Kenali minat dan potensi anak

Setiap anak unik dengan bakat dan minatnya masing-masing. Jangan memaksakan impianmu kepada mereka. Luangkan waktu untuk mengenal apa yang mereka sukai dan mendukung perkembangan mereka di bidang tersebut.
Atau arahkan mereka pada hal-hal yang mungkin disukainya. Ini akan membantu dirimu lebih bisa mendorong pertumbuhannya dibanding memaksanya melakukan sesuatu yang tidak ia inginkan.
3. Tetapkan harapan yang realistis

Sebagai orang tua, penting untuk memiliki harapan, tetapi jangan sampai terlalu tinggi hingga menjadi beban bagi anak. Sesuaikan harapan Anda dengan usia, kemampuan, dan situasi anak. Hindari membandingkan anak Anda dengan anak lain.
Hindari juga membandingkan anakmu dengan anak yang lain. Sebab ini bisa bikin mereka tak nyaman dan merasa tidak dihargai. Perhatikan kesehatan mental mereka.
4. Bangun komunikasi yang sehat

Agar ambisi sebagai orang tua untuk membuat anaknya jadi yang lebih baik tidak berlebihan, maka cobalah kontrol keinginanmu. Ciptakan hubungan yang terbuka dengan anak. Ajak mereka berdiskusi tentang rencana, tantangan, dan tujuan mereka. Ini akan membuat pemikiran orang tua lebih terbuka.
Dengan komunikasi yang baik, anak merasa didukung, tidak ditekan. Mereka akan lebih mudah bertumbuh jika keinginannya didukung. Ini yang perlu diterapkan.
5. Jadilah contoh yang baik

Ambisi yang orang tua miliki sebenarnya bisa dikelola dengan cara yang sehat. Misalnya, kejar tujuanmu sendiri dengan tekun tetapi tetap menjaga keseimbangan hidup. Anak-anak akan belajar banyak dari sikap dan tindakanmu.
Cara ini akan lebih efektif membuat anak bisa lebih maju dan terus berkembang. Sebab mereka melihat keteladanan bukan hanya sebuah perintah saja.
Mengelola ambisi sebagai orang tua adalah tentang menemukan keseimbangan antara mendukung anak mencapai potensi terbaiknya tanpa paksaan harapan yang berlebihan. Dengan menerapkan tips di atas, kamu dapat mendukung perkembangan anak secara positif tanpa menjadi kiasu parent.