2. Melatih keseimbangan otak kanan dan kiri

ilustrasi sempoa (pexels.com/Tara Winstead)

Belajar sempoa melibatkan aktivitas otak yang seimbang antara otak kiri dan otak kanan. Otak kiri bertanggung jawab untuk kemampuan logika dan analitis, sementara otak kanan berfokus pada visualisasi dan kreativitas.

Latihan ini membantu meningkatkan keterampilan analitis dan kreatif anak secara bersamaan, yang berkontribusi pada perkembangan kognitif yang lebih seimbang. Dengan demikian, anak yang belajar sempoa tidak hanya cerdas dalam hal logika matematika, tetapi juga mampu mengembangkan daya imajinasi dan pemikiran kreatif.

3. Meningkatkan konsentrasi dan fokus

Ilustrasi sempoa (pexels.com/Gustavo Fring)

Belajar sempoa membutuhkan konsentrasi tinggi, karena anak harus fokus pada perhitungan dan pergerakan manik-manik di alat tersebut. Proses ini mendorong mereka untuk memusatkan perhatian dan mengabaikan gangguan di sekitar mereka.

Meningkatnya kemampuan fokus dan konsentrasi ini akan berdampak positif pada prestasi akademis anak. Mereka akan lebih mampu menyelesaikan tugas-tugas dengan baik, serta memahami pelajaran dengan lebih mudah karena sudah terbiasa untuk fokus pada apa yang sedang dikerjakan.

4. Meningkatkan kemampuan memori

Ilustrasi sempoa. Youtube.com/Rumah Solar Jogja

Belajar sempoa tidak hanya melatih otak untuk berpikir secara logis, tetapi juga memperkuat kemampuan memori. Saat menggunakan sempoa, anak-anak secara tidak langsung dilatih untuk mengingat posisi manik-manik dan pola angka yang telah mereka hitung.

Ketika anak-anak menguasai sempoa, mereka akan dapat melakukan perhitungan dengan cepat di dalam kepala mereka tanpa harus memindahkan manik-manik secara fisik. Proses ini disebut sebagai "sempoa mental" atau mental arithmetic, di mana anak-anak dapat membayangkan sempoa dalam pikiran mereka dan menghitung secara mental.

5. Meningkatkan kepercayaan diri anak

Petra, bocah 8 tahun yang jago matematika (Dok.IDN Times/istimewa)

Ketika anak mulai menguasai sempoa dan menunjukkan kemajuan dalam kemampuan berhitung, hal ini akan berdampak positif pada rasa percaya diri mereka. Anak-anak akan merasa bangga dengan keterampilan baru yang mereka kuasai, terutama ketika mereka mampu menyelesaikan perhitungan yang sulit dengan cepat dan tepat.

Kepercayaan diri ini tidak hanya berlaku dalam konteks matematika, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak yang merasa percaya diri dengan kemampuannya akan lebih berani untuk mencoba hal-hal baru, menghadapi tantangan, dan mengambil keputusan dengan lebih yakin.

Belajar sempoa tidak hanya bermanfaat untuk mengasah keterampilan matematika anak, tetapi juga berperan penting dalam perkembangan otak secara keseluruhan. Dengan belajar sempoa, anak dapat mengembangkan kemampuan berhitung yang cepat, melatih keseimbangan antara otak kanan dan kiri, meningkatkan fokus dan konsentrasi, memperkuat memori, serta membangun kepercayaan diri.

Baca Juga: Cegah Kecanduan Game pada Anak dengan Menggunakan Sempoa