TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Alasan Perlu Stop Percaya Calon Istri yang Baik Harus Pintar Masak

Keterampilan memasak sebaiknya juga diketahui laki-laki

ilustrasi memasak (pexels.com/ShotPot)

Ketika hendak menikah, sudah merupakan hal yang wajar apabila perlu mencari pasangan yang paling tepat. Sebab, seumur hidup terlalu lama untuk dihabiskan bersama orang yang salah. Namun demikian, khususnya kaum laki-laki, masih banyak yang menganggap bahwa calon istri yang baik harus memiliki kepandaian memasak. Jika sampai perempuan tidak mempunyai keterampilan tersebut, dikhawatirkan keluarganya kelak tidak akan sejahtera.

Padahal, anggapan seperti ini seharusnya sudah tidak ada lagi karena jelas bahwa keharmonisan rumah tangga tidak hanya ditopang oleh kepandaian istri untuk memasak. Pihak suami pun juga memiliki andil besar dalam menentukan kesejahteraaan keluarganya kelak. Nah, supaya laki-laki bisa berpikir lebih jernih dan perempuan tidak mudah merasa minder, berikut beberapa alasan mengapa calon istri yang baik tidak harus pintar memasak.

Baca Juga: 7 Tips Bagi Suami Menghadapi Istri saat Marah, Coba Ajak Makan

1. Memasak adalah keterampilan dasar yang juga sebaiknya dikuasai laki-laki

Selama ini, memasak masih sering dikaitkan dengan aktivitas khas perempuan. Memang tidak dapat dimungkiri bahwa kebanyakan kaum hawa senang, atau mungkin juga terpaksa, menghabiskan banyak waktu di dapur dan berkreasi dengan bahan makanan untuk membuat suatu hidangan tertentu. Namun demikian, tentu saja ini tidak dapat dimaknai sebagai kewajiban perempuan, terutama saat sudah menjadi seorang istri.

Pasalnya, memasak merupakan salah satu keterampilan hidup dasar yang sebaiknya tidak hanya dikuasai oleh perempuan, tetapi juga laki-laki. Semua orang yang lapar memerlukan makanan dan sering kali memasak jadi penyelamat keadaan. Jadi, jangan sampai menganggap calon istri yang baik adalah dia yang pandai memasak. Kalau mau makan enak terus, mending beli di restoran saja, bukan begitu?

2. Memastikan keluarga merasa kenyang bisa dengan membeli makanan yang harganya terjangkau

Banyak orang berpikir bahwa calon istri yang terampil memasak merupakan sosok yang dapat menjamin kemakmuran keluarganya. Bagaimana tidak, dia akan selalu sigap menyediakan hidangan untuk disantap orang-orang terkasih. Perut kenyang dan aktivitas pun bisa berjalan lancar.

Namun, pada kenyataannya, rasa bosan terhadap masakan istri pun bisa terjadi dan memilih untuk membeli makan diluar saja. Itulah mengapa sebenarnya sosok pendamping hidup yang pandai mengolah bahan makanan bukanlah yang utama. Jadi, tidak usah memaksakan diri harus mencari calon istri yang ahli memasak karena kalian tetap bisa hidup bahagia meski hampir setiap hari membeli makanan dari warung yang harganya terjangkau, kan?

3. Keunggulan perempuan tidak cukup hanya dinilai dari kepandaian membuat hidangan

Memiliki calon istri yang bisa memasak tentu saja merupakan hal yang patut disyukuri. Namun, ini bukan satu-satunya faktor yang menentukan keunggulan seorang perempuan. Rasanya tidak adil sekali apabila kebaikan seseorang hanya dinilai dari sisi kepandaian dalam mengolah dan menghidangkan makanan untuk keluarga belaka.

Perlu dipahami bahwa meski seorang perempuan tidak terlalu pintar memasak, tetapi dia memiliki keahlian dalam mengatur keuangan, mampu bekerja untuk membantu memperkuat perekonomian keluarga, atau mempunyai ilmu tinggi yang kelak dapat berguna untuk mendidik anak-anak di masa depan, dia tetaplah calon istri yang baik, bahkan luar biasa. Pasalnya, membangun rumah tangga tidak hanya sekadar memenuhi urusan perut, tetapi ada hal-hal lain yang juga tidak kalah penting dari itu. Jadi, laki-laki juga harus pandai untuk menilai kualitas seorang perempuan secara objektif agar tidak merugi, ya!

Calon istri yang baik tidak melulu harus pintar memasak sebab ini merupakan keterampilan dasar yang juga sebaiknya dikuasai oleh laki-laki. Oleh sebab itu, jangan hanya melihat kualitas kaum hawa dari sisi ini saja. Sebaliknya, perempuan juga tidak perlu minder bila dirinya kurang terampil untuk memasak karena kalian bisa mengasah potensi diri yang lain agar menjadi sosok yang hebat.

Baca Juga: 5 Dampak Negatif Overwork pada Hubungan Sosial dan Keluarga

Verified Writer

Ratna Kurnia Ramadhani

Sometimes a Vet, sometimes a writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya