ilustrasi pembelajaran di kelas (pexels.com/Katerina Holmes)
Ini bisa terjadi saat orang tua sibuk dengan pekerjaannya sehingga anak lebih banyak berinteraksi dengan guru di sekolah. Biasanya, siswa bersekolah selama lima hari dalam satu minggu. Per harinya, mereka menghabiskan waktu di sekolah selama rata-rata 8 jam. Durasi ini memberikan kesempatan interaksi yang lebih banyak dan konsisten dengan guru dibandingkan orang tua yang sibuk bekerja.
Momen-momen informal di luar proses pembelajaran kerap kali menjadi celah bagi siswa untuk bercerita. Ketika siswa terbiasa berbagi cerita dengan guru, kepercayaan pun akan tumbuh.
Komunikasi terbuka dan sikap suportif antara guru dan siswa memang punya peran yang penting dalam perkembangan pribadi siswa. Saat siswa merasa aman dan nyaman bercerita kepada guru tentang masalahnya, ini bisa berpengaruh pada keefektifan proses pembelajaran. Sebab, ketika siswa memiliki kesejahteraan mental yang terjaga, siswa dapat belajar secara optimal.
Referensi:
Rahmah, S., Martunis, & Nurbaity. (2021). KETERBUKAAN DIRI SISWA SMA TERHADAP ORANG TUA, GURU DAN TEMAN DI KOTA BANDA ACEH. JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling, 6(1), 31-37. https://jim.usk.ac.id/pbk/article/download/15784/8891
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/membangun-kedekatan-dan-hubungan-baik-antara-guru-dengan-siswa
https://pgsd.kampus5.unesa.ac.id/post/membangun-kerjasama-yang-hangat-antara-guru-dan-orang-tua-siswa-sd