Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

9 Ciri Anak Mengalami Perundungan yang Sering Tidak Kita Sadari

ilustrasi anak mengalami perundungan di sekolah (pexels.com/ Mikhail Nilov)
Intinya sih...
  • Perubahan perilaku dan emosi adalah tanda anak yang mengalami perundungan, seperti murung, mudah tersinggung, atau menangis tanpa alasan.
  • Kesulitan berkonsentrasi di sekolah dan penurunan prestasi akademik juga bisa menjadi ciri-ciri anak yang mengalami perundungan.
  • Anak yang dibully sering menarik diri dari aktivitas sosial, mengalami perubahan pola makan dan tidur, serta merasa tidak berharga.

Kasus seorang siswa berusia 11 tahun yang tewas usai dibakar teman sekolahnya menarik perhatian masyarakat luas selama beberapa hari belakangan. Beragam reaksi dimunculkan netizen, mulai dari perilaku pelaku yang dinilai sangat melampaui batas, sampai peran sekolah yang dianggap lalai menangani perundungan yang sudah kerap diterima oleh bocah malang tersebut. 

Perundungan atau bullying merupakan masalah serius yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik anak. Sayangnya, tidak semua anak yang mengalami perundungan menunjukkan tanda-tanda yang mudah dikenali. Ada beberapa ciri-ciri halus yang sering kali tidak disadari oleh orang tua atau guru. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri anak yang mengalami perundungan yang sering terlewatkan:

1. Perubahan pada perilaku dan emosi

Ilustrasi anak yang menyendiri (pexels.com/ Pixabay)

Anak yang menjadi korban perundungan sering menunjukkan perubahan perilaku dan emosi. Mereka mungkin tampak lebih murung, mudah tersinggung, atau sering menangis tanpa alasan yang jelas. Perubahan ini bisa terjadi tiba-tiba atau secara bertahap. Orang tua atau guru memang perlu memberikan perhatian lebih pada perilaku dan emosi anak. Jika diperlukan, guru dapat membuat catatan harian atau anekdot tentang siswa di kelasnya.

2. Penurunan prestasi akademik

Ilustrasi anak kesulitan belajar di kelas (pexels.com/ RDNE Stock Project)

Anak yang mengalami perundungan sering kali mengalami kesulitan berkonsentrasi di sekolah, yang berdampak pada penurunan prestasi akademik. Mereka mungkin kehilangan minat pada pelajaran atau kegiatan yang sebelumnya mereka sukai. Jika orang tua melihat tanda-tanda ini terjadi pada anak, cobalah untuk mengobrol dengan mereka. Sebaiknya, orang tua tidak hanya berfokus pada prestasinya saja seperti langsung memberikan les tambahan atau yang lainnya. Tetapi mencari sebab lain dari penurunan prestasi akademik tersebut demi mengetahui kemungkinan anak mengalami perundungan.

3. Kehilangan minat pada aktivitas sosial

iliustrasi anak menghindari lingkungan (pexels.com/ Cottonbro Studio)

Anak yang mengalami perundungan cenderung menarik diri dari aktivitas sosial. Mereka mungkin menghindari teman-temannya, enggan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, atau lebih memilih menghabiskan waktu sendirian. Cobalah untuk mencari tahu lebih jauh tentang masalah ini. Jika anak tidak mau terbuka, guru atau orang tua bisa mencoba dengan bertanya pada teman dekatnya di sekolah.

4. Perubahan pola makan dan tidur

Ilustrasi anak kelelahan dan mengantuk (pexels.com/ Martheus Bertelli)

Perubahan pada pola makan dan tidur juga bisa menjadi tanda perundungan. Anak mungkin mengalami kesulitan tidur, sering mengalami mimpi buruk, atau sebaliknya, tidur berlebihan. Pola makan mereka juga bisa berubah, seperti kehilangan nafsu makan atau makan secara berlebihan.

5. Tanda-tanda fisik yang tidak dapat dijelaskan

ilustrasi anak dengan luka memar di tangan (pexels.com/ Cottonbro Studio)

Meskipun tidak selalu terjadi, beberapa anak mungkin menunjukkan tanda-tanda fisik seperti memar, luka, atau kerusakan pada barang-barang pribadi mereka. Jika anak sering pulang dengan baju robek atau barang-barang yang rusak, ini bisa menjadi indikasi bahwa mereka mengalami perundungan fisik.

6. Penurunan kepercayaan diri

Ilustrasi anak yang murung (pexels.com/ Mikhail Nilov)

Korban perundungan sering kali merasa tidak berharga dan mengalami penurunan kepercayaan diri. Mereka mungkin berbicara tentang diri mereka dengan cara yang negatif, merasa tidak berharga, atau merasa bahwa tidak ada yang menyukai mereka. Berikan waktu untuk mengobrol dan mengajak anak terbuka tentang hal ini.

7. Perubahan dalam kebiasaan komunikasi

Ilustrasi anak bersembunyi dari lingkungannya (pexels.com/ Pixabay)

Anak yang dibully mungkin menjadi lebih tertutup dan enggan berbicara tentang kehidupan sehari-hari mereka. Mereka mungkin juga tampak gugup atau cemas ketika menerima pesan atau panggilan telepon, terutama dari nomor yang tidak dikenal. Perhatikan bagaimana sikap ini terjadi. Apakah muncul tiba-tiba, bertahan, atau intensitas dan kualitasnya semakin meningkat?

8. Membuat alasan untuk menghindari sekolah

Ilustrasi ibu bicara pada anaknya (pexels.com/ Kindle Media)

Anak yang mengalami perundungan sering kali mencari alasan untuk tidak pergi ke sekolah. Mereka mungkin mengeluh sakit tanpa alasan medis yang jelas, berpura-pura sakit, atau sering meminta izin untuk pulang lebih awal. Orang tua sebaiknya tidak langsung marah ketika menghadapi sikap anak yang seperti ini. Bicaralah dengan lembut dan terbuka.

9. Perubahan dalam penggunaan media sosial

Ilustrasi ponsel dengan media sosial (pexels.com/ Tracy Le Blanc)

Perundungan tidak hanya terjadi secara langsung, tetapi juga bisa terjadi melalui media sosial. Anak yang dibully mungkin menunjukkan perubahan dalam penggunaan media sosial, seperti menghapus akun mereka, menjadi lebih tertutup tentang aktivitas online mereka, atau terlihat cemas setelah menggunakan media sosial.

Mengenali tanda-tanda perundungan adalah langkah pertama yang penting. Orang tua atau guru yang mencurigai bahwa seorang anak mengalami perundungan, perlu berbicara pada anak dengan cara yang tenang dan penuh perhatian. Dorong mereka untuk berbagi pengalaman mereka dan pastikan mereka merasa didukung dan dicintai. Selain itu, penting untuk bekerja sama dengan sekolah dan, jika perlu, mencari bantuan profesional seperti konselor atau psikolog. Dengan perhatian yang tepat dan tindakan yang cepat, kita dapat membantu anak-anak yang mengalami perundungan dan memastikan bahwa mereka merasa aman, didukung, dan dihargai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us