Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi lingkungan kerja (Pexels.com/Pavel Danilyuk)

Intinya sih...

  • Metode Montessori bukan hanya untuk anak usia dini, tetapi juga menyimpan filosofi hidup yang relevan untuk meraba arah hidup dan menjadi versi terbaik dari diri sendiri.
  • Montessori menekankan kebebasan dengan pilihan sadar dan tanggung jawab, membantu kita memilah pilihan, fokus, dan bertanggung jawab atas setiap langkah dalam kehidupan dewasa.
  • Desain lingkungan yang mendukung proses belajar mandiri, mengajarkan bahwa lingkungan memiliki pengaruh langsung terhadap pola pikir, produktivitas, dan kesejahteraan emosi.

Ketika mendengar kata “Montessori”, mungkin yang langsung terbayang adalah ruang kelas TK yang penuh alat permainan edukatif dan anak-anak kecil yang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Tapi tahukah kamu bahwa metode Montessori bukan cuma soal pendidikan anak usia dini? Di balik pendekatannya yang terkesan sederhana, sebenarnya tersimpan filosofi hidup yang sangat dalam dan relevan bahkan untuk kamu yang sedang meraba arah hidup, menyusun tujuan, atau sekadar belajar menjadi versi terbaik dari diri sendiri.

Montessori pada dasarnya bukan hanya metode, tapi cara pandang terhadap proses tumbuh—baik secara mental, emosional, maupun spiritual. Ia mengajarkan bagaimana menjadi manusia yang sadar, tangguh, dan merdeka, tanpa harus bergantung pada sistem yang serba instruktif. Justru, di dunia yang semakin cepat dan penuh distraksi ini, prinsip-prinsip Montessori bisa menjadi semacam kompas yang menuntun kita untuk kembali terhubung dengan ritme alami, keingintahuan murni, dan kemampuan mengambil alih arah hidup dengan sadar. Berikut ini lima hal utama yang bisa kamu pelajari dari filosofi Montessori dan kenapa itu penting banget untuk kita semua, bukan cuma untuk anak kecil.

Editorial Team

Tonton lebih seru di