Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi seorang wanita menggendong bayi (Pexels.com/Ron Lach)

Intinya sih...

  • Dengarkan tanpa menghakimi untuk memberikan dukungan emosional yang meringankan beban psikologisnya.

  • Bantu dengan tugas-tugas rumah tangga agar istri memiliki waktu untuk istirahat dan merasa dihargai.

  • Dukung kesehatan mentalnya dengan ajak berbicara secara terbuka dan dorong mencari dukungan profesional jika diperlukan.

Menjadi orang tua, terutama ibu baru, bukanlah perjalanan yang mudah. Di balik kebahagiaan memiliki buah hati, banyak ibu yang merasakan gangguan emosional yang biasa disebut baby blues. Ini adalah kondisi yang memengaruhi banyak wanita setelah melahirkan, dengan gejala seperti perasaan cemas, mood yang berubah-ubah, dan perasaan lelah yang mendalam.

Banyak suami yang merasa ingin membantu, tetapi sering kali kebingungannya justru membuat mereka hanya memberikan nasehat tanpa benar-benar mendukung secara efektif. Lantas, apa saja yang bisa kita lakukan agar benar-benar memberikan dukungan yang berarti?

1. Dengarkan tanpa menghakimi

Ilustrasi pasangan (Pexels.com/Andres Ayrton)

Bukan hanya soal memberi nasihat, terkadang yang paling dibutuhkan oleh istri adalah seseorang yang mau mendengarkan. Baby blues bisa membuat perasaan sangat tidak stabil, dan sering kali mereka butuh tempat untuk mengekspresikan ketakutan dan kekhawatiran mereka. Mendengarkan dengan penuh perhatian, tanpa menghakimi atau buru-buru memberi solusi, adalah bentuk dukungan yang bisa sangat meringankan beban psikologisnya.

Saat kamu mendengarkan, berikan perhatian penuh. Jangan sibuk menunggu giliran untuk berbicara atau memberikan pendapat. Fokus pada perasaan istri dan tunjukkan bahwa kamu ada untuknya—ini akan membuatnya merasa dihargai dan tidak sendirian dalam perjuangannya.

2. Bantu dengan tugas-tugas rumah tangga

Ilustrasi masak di rumah (Pexel.com/Michael Burrows)

Setelah melahirkan, banyak ibu baru yang merasa kewalahan dengan tugas-tugas rumah tangga yang menumpuk. Menyediakan makanan sehat, merawat bayi, dan menjalani rutinitas baru bisa sangat melelahkan, apalagi ditambah dengan perubahan hormon. Tanpa mengharap pujian, kamu bisa mulai mengambil alih beberapa tugas sehari-hari seperti mencuci piring, membersihkan rumah, atau menyiapkan makanan.

Tugas ini bukan sekadar membantu pekerjaan rumah, tetapi juga memberikan istri waktu untuk istirahat. Kamu menunjukkan bahwa kamu bukan hanya seorang suami, tetapi juga seorang partner yang siap berbagi beban. Ini adalah cara sederhana namun sangat efektif dalam mendukung kesehatan mentalnya.

3. Dukung kesehatan mentalnya dengan ajak berbicara secara terbuka

Ilustrasi pasangan (Pexels.com/Alena Darmel)

Selain memberikan perhatian pada fisiknya, kesehatan mental juga harus menjadi prioritas. Baby blues tidak hanya berdampak pada tubuh, tetapi juga emosinya. Ajak istri berbicara secara terbuka, tanyakan bagaimana perasaannya tanpa tekanan. Terkadang, mengungkapkan perasaan bisa menjadi langkah pertama yang penting untuk meredakan kecemasan dan stres.

Berikan ruang untuk dia merasa didengar dan dipahami. Jangan menganggap masalah kecil atau hanya menyuruhnya "berpikir positif." Sebaliknya, tunjukkan empati dan kekhawatiran yang tulus. Dengan begitu, dia akan merasa lebih aman untuk berbagi lebih banyak, dan kalian bisa menemukan solusi bersama.

4. Cari dukungan profesional jika diperlukan

Ilustrasi konsultasi pranikah (Pexel.com/Gustavo Fring)

Meskipun kamu bisa memberikan dukungan emosional, terkadang itu tidak cukup. Jika istri menunjukkan gejala yang lebih berat, seperti perasaan cemas yang berlebihan atau kesulitan berhubungan dengan bayi, itu mungkin tanda bahwa ia membutuhkan dukungan profesional. Dorong istri untuk mencari bantuan dari terapis atau konselor yang berpengalaman dalam menangani postpartum depression.

Bukan hanya untuk istri, tetapi juga untuk kamu sebagai pasangan. Memahami bahwa ada waktu untuk mencari bantuan profesional adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan mental keduanya. Ini bukan tanda kelemahan, tetapi justru langkah yang bijak dan penuh tanggung jawab.

5. Jadilah partner dalam merayakan momen kecil

Ilustrasi pasangan (Pexels.com/William Fortunato)

Bagi ibu baru, segala hal bisa terasa besar dan penuh tekanan. Terkadang, berfokus pada hal-hal besar dan ideal bisa membuat mereka merasa gagal. Sebagai suami, bantu istri untuk melihat kebahagiaan dalam hal-hal kecil—seperti senyuman bayi, keberhasilan menyusui, atau sekadar tidur yang cukup.

Rayakan pencapaian kecil dengan penuh kegembiraan dan pujian. Ini bukan hanya memberi semangat, tetapi juga membantu istri melihat bahwa dia melakukan hal yang luar biasa sebagai ibu. Membuat momen-momen kecil ini lebih berarti akan membantu mengurangi perasaan tidak berdaya yang sering muncul selama periode baby blues.

Mendukung istri yang mengalami baby blues bukanlah tugas yang mudah, tetapi itu adalah bentuk cinta yang paling nyata. Ketika kamu tahu bagaimana memberikan dukungan yang benar—bukan hanya memberikan nasehat—kamu menjadi bagian penting dari kesembuhannya. Perjalanan menjadi orang tua adalah perjalanan bersama, dan itu adalah perjalanan yang membutuhkan saling memahami, menghargai, dan berbagi peran.

Ingatlah, tidak ada yang sempurna, dan setiap langkah kecil yang kamu ambil dalam mendukung istri akan membawa dampak besar. Jangan ragu untuk belajar bersama, tumbuh bersama, dan saling menguatkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team