5 Cara Bagi Waktu dengan Anak Ketika Sering Lembur Kerja

- Setiap momen bersama anak harus berkualitas, tanpa gangguan ponsel atau pekerjaan.
- Jadwal rutin membantu anak merasa diperhatikan, seperti membaca buku sebelum tidur setiap hari.
- Maksimalkan akhir pekan untuk aktivitas menyenangkan bersama anak dan manfaatkan teknologi saat tidak bisa pulang tepat waktu.
Kesibukan kerja sering kali membuat waktu bersama keluarga menjadi terbatas, terutama jika harus sering lembur. Hal ini bisa membuat anak merasa kurang diperhatikan dan hubungan menjadi renggang. Padahal, kehadiran orangtua sangat penting dalam tumbuh kembang anak, baik secara emosional maupun psikologis.
Meski sibuk, tetap ada cara untuk membagi waktu agar tetap dekat dengan anak. Dengan sedikit penyesuaian dan komitmen, kebersamaan tetap bisa terjalin meskipun jadwal kerja padat. Berikut adalah lima cara yang bisa dilakukan. Check this out!
1. Prioritaskan waktu berkualitas

Jika waktu bersama anak tidak banyak, pastikan setiap momen yang ada benar-benar berkualitas. Saat bersama anak, usahakan untuk hadir secara penuh, tanpa terganggu oleh ponsel atau pekerjaan.
Gunakan waktu singkat, seperti saat makan pagi atau sebelum tidur, untuk berbincang dan mendengarkan cerita anak. Meskipun hanya sebentar, perhatian penuh yang diberikan bisa membuat anak tetap merasa dekat dan dihargai.
2. Ciptakan rutinitas yang konsisten

Memiliki jadwal rutin yang bisa diandalkan membantu anak merasa tetap diperhatikan. Walaupun sering lembur, tetap sisihkan waktu khusus setiap hari, misalnya membaca buku sebelum tidur atau sekadar menelepon untuk menanyakan harinya.
Rutinitas ini akan memberikan rasa aman dan kepastian bagi anak, sehingga mereka tetap merasa memiliki waktu bersama orangtuanya meskipun di hari kerja.
3. Manfaatkan akhir pekan untuk quality time

Jika hari kerja terlalu padat, maksimalkan akhir pekan untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama anak. Rencanakan aktivitas yang menyenangkan, seperti piknik, bermain di taman, atau sekadar memasak bersama di rumah.
Waktu berkualitas di akhir pekan bisa menjadi momen mengganti kebersamaan yang kurang selama hari kerja. Ini juga membantu memperkuat hubungan emosional dengan anak.
4. Gunakan teknologi untuk tetap terhubung

Ketika tidak bisa pulang tepat waktu, manfaatkan teknologi untuk tetap berkomunikasi dengan anak. Video call atau pesan singkat bisa menjadi cara untuk tetap terhubung dan menunjukkan perhatian.
Misalnya, mengirim pesan penyemangat sebelum anak berangkat sekolah atau menelepon sebentar saat jam istirahat kerja. Hal sederhana ini bisa membuat anak merasa diperhatikan meskipun orangtuanya tidak ada di rumah.
5. Libatkan anak dalam aktivitas sehari-hari

Ketika waktu sangat terbatas, libatkan anak dalam kegiatan sehari-hari agar tetap bisa menghabiskan waktu bersama. Misalnya, mengajak mereka membantu menyiapkan makanan, merapikan rumah, atau menemani saat bekerja di rumah.
Dengan cara ini, anak tetap merasa dekat dan dihargai, meskipun orangtuanya sedang sibuk. Selain itu, kebiasaan ini juga bisa menjadi momen berharga untuk membangun komunikasi yang lebih baik.
Sering lembur kerja memang bisa mengurangi waktu bersama anak, tetapi bukan berarti kedekatan harus hilang. Dengan memanfaatkan waktu yang ada secara maksimal, menciptakan rutinitas yang konsisten, dan menggunakan teknologi untuk tetap terhubung, hubungan tetap bisa terjalin dengan baik.