ilustrasi anak remaja (pixabay.com/Surprising_SnapShots)
Mungkin jika di masa depan sang kakak meraih kesuksesan, khususnya secara finansial. Tentunya, kakak yang baik tak akan meninggalkan keluarganya, pun akan merangkul adik-adiknya dengan privilege yang ia miliki.
Namun, semua itu tak lantas jadi mewajibkan sang kakak untuk harus sukses secepatnya dengan berbagai tanggungan yang dipikulnya. Yakni, beban akan tanggung jawab membiayai adik-adiknya.
Jika dikatakan bahwa orangtua telah susah payah membiayai sekolah si kakak hingga jenjang yang cukup tinggi lantas ingin memetik hasilnya. Maka, harus ditegaskan bahwa kakak bukanlah aset investasi yang bisa dipetik hasilnya dalam jangka panjang di masa depan.
Semua pembiayaan yang dilakukan oleh orangtua itu murni sebagai tanggung jawabnya sebagai orangtua yang dengan sadar ingin melahirkan sang kakak dulu ke dunia ini. Urusan masa depan adik-adiknya? Tentu tetap menjadi tanggung jawab orangtua.
Bahkan, sang kakak yang dalam perjalanannya belum menemukan jalan kesuksesan, malah lebih membutuhkan dukungan orangtuanya. Dukungan secara materi maupun non materi. Bukan malah sebaliknya, dibebani dengan tanggung jawab pembiayaan adik-adiknya.