ilustrasi anak yang sedang menangis (unsplash.com/Annie Spratt)
Anak-anak yang tumbuh dengan gaya tiger parenting sering kali merasa bahwa pujian dan pengakuan dari orang tua adalah sesuatu yang langka. Meskipun mereka telah berusaha keras atau mencapai hasil yang baik, orang tua dengan pola asuh ini cenderung fokus pada kekurangan atau hal-hal yang masih bisa diperbaiki. Setiap prestasi yang diraih dianggap sebagai sesuatu yang seharusnya dilakukan, bukan sebagai pencapaian yang layak dirayakan.
Alih-alih mendapatkan pujian, anak-anak sering kali mendengar kritik yang bertujuan mendorong mereka untuk mencapai standar yang lebih tinggi. Ini bisa membuat anak merasa bahwa usahanya tidak pernah cukup, dan kebahagiaan orang tua hanya bergantung pada kesempurnaan yang sulit dicapai. Tidak adanya pengakuan juga bisa mengakibatkan anak mengalami kesulitan dalam menghargai diri sendiri dan pencapaian mereka, serta cenderung mencari validasi dari orang lain.
Mengenali tanda-tanda tiger parenting bertujuan untuk memahami lebih baik tentang dirimu dan hubunganmu dengan orang tua. Meskipun pola asuh ini mungkin telah membentukmu menjadi individu yang disiplin dan berprestasi, penting untuk menemukan keseimbangan yang sehat antara pencapaian dan kebahagiaan pribadi. Terlepas dari tekanan yang pernah kamu alami, hidup bukan hanya tentang hasil akhir, tetapi juga tentang proses dan kebebasan untuk menjadi diri sendiri.
Sumber:
- https://www.verywellmind.com/what-is-tiger-parenting-5270867
- https://parenting.firstcry.com/articles/should-you-choose-to-be-a-tiger-parent/
- https://rooparenting.com/tiger-parenting/
- https://www.calmsage.com/tiger-parenting/