2. Memperkuat daya ingat

ilustrasi seseorang yang sedang mencoba mengingat (pexels.com/Michael Burrows)

Studi menunjukkan bahwa menulis tangan dapat meningkatkan daya ingat. Proses fisik dari menyusun huruf dan kata-kata di atas kertas membantu otak untuk membangun koneksi yang lebih kuat dalam memori jangka panjang.

Dengan mencatat di buku, informasi tersebut lebih mungkin tertanam dalam ingatan, membuatnya lebih mudah diakses dan diingat di masa depan.

3. Pemisahan dari gangguan digital

ilustrasi seseorang bermain dengan telepon seluler (pexels.com/MART PRODUCTION)

Dalam dunia digital yang terus berkembang, seringkali kita tergoda untuk memeriksa ponsel, email, atau media sosial. Mencatat di buku memberikan kesempatan untuk menjauh dari gangguan elektronik tersebut.

Hal ini menciptakan ruang untuk refleksi dan kreativitas tanpa interupsi dari notifikasi atau pesan digital yang terus-menerus.

4. Lebih kreatif

ilustrasi orang melukis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mencatat di buku memberikan ruang ekspresi pribadi. Kita dapat menghias, membuat sketsa, atau menambahkan catatan tambahan sesuai dengan gaya dan preferensi masing-masing.

Hal ini tidak hanya menciptakan catatan yang unik, tetapi juga memunculkan aspek kreatif yang mungkin tidak bisa diungkapkan dengan cara yang sama di dunia digital.

Meski kita hidup dalam era digital yang serba terkoneksi, nilai mencatat di buku tetap tinggi. Dengan meningkatkan fokus, memperkuat daya ingat, menjauh dari gangguan digital, dan memberikan sentuhan personal, kegiatan ini membawa manfaat luar biasa bagi perkembangan intelektual dan kreativitas individu.

Jadi, meskipun teknologi terus berkembang, menyimpan pikiran dan pengalaman dalam bentuk fisik di buku tetap menjadi praktik berharga yang tidak seharusnya dilupakan.

Baca Juga: Menelusuri Genre Buku Sesuai Zodiak, dari Kuliner hingga Filsafat