Sebagai orang tua, setiap kata yang keluar dari mulut kita bisa membentuk masa depan anak, baik secara sadar maupun tidak. Kadang niatnya hanya bercanda, kadang dimaksudkan sebagai motivasi, atau bahkan sekadar kebiasaan yang dianggap lumrah.
Namun, yang sering tidak disadari, beberapa kalimat yang terdengar innocent justru bisa membekas sangat dalam di hati anak. Luka yang tidak tampak di luar, tapi bisa tumbuh jadi rasa rendah diri, trauma, bahkan ketidakmampuan membangun kepercayaan diri saat dewasa nanti.
Anak-anak menyerap segalanya seperti spons—kata-kata, nada bicara, ekspresi wajah. Dan ketika mereka mendengar kalimat yang menyiratkan penolakan, perbandingan, atau kekecewaan, mereka mungkin tidak langsung protes. Namun, mereka akan menyimpannya, mengolahnya diam-diam dalam benaknya. Itulah mengapa penting bagi para orang tua (dan calon orang tua) untuk memahami bahwa kata-kata itu bukan hanya ucapan sesaat.
Kalimat yang kita anggap ringan bisa jadi luka yang berat bagi batin mereka. Berikut ini lima kalimat yang sering terdengar biasa, tapi sebenarnya punya dampak besar pada psikis anak.