Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi melukis (pexels.com/olia-danilevich
ilustrasi melukis (pexels.com/olia-danilevich

Ketika kamu menjalani hobi yang menghasilkan uang tambahan, tentu kamu akan merasa senang. Sambil melakukan aktivitas yang kamu suka, kamu mendapatkan uang sebagai bonus. Namun, mengubah hobi jadi sumber cuan tambahan membutuhkan strategi supaya kamu tidak boncos dan banyak rugi.

Kamu harus merencanakan dengan matang agar sukses memonetisasi hobi yang kamu suka. Berikut beberapa tips mengubah aktivitas hobi yang bisa jadi sumber penghasilan tambahan.

1. Seleksi hobi yang berpotensi menghasilkan uang

ilustrasi mengambil gambar (pexels.com/bertellifotografia)

Tidak semua hobi bisa dan mudah untuk dikomersialkan. Kamu harus menyeleksi terlebih dahulu hobi yang paling berpotensi menghasilkan uang. Hobi yang paling mudah dimonetisasi adalah yang menghasilkan produk atau jasa. Misalnya merajut, melukis, menggambar secara digital, menulis, fotografi, memasak, desain grafis, dan kerajinan tangan lainnya.

Oleh karena itu, kamu perlu memutuskan hobi mana yang akan kamu kembangkan sebagai bisnis. Jika kamu belum punya hobi, maka tentukan dari sekarang. Cari tahu kesukaanmu terlebih dahulu.

2. Kuasai keterampilan dari hobi

ilustrasi merajut (pexels.com/miriam-alonso)

Setelah menentukan hobi yang akan kamu monetisasi. Langkah selanjutnya adalah menguasai keterampilan dari hobi yang kamu geluti. Menguasai keterampilan dari hobi adalah bukti dari nilai diri sekaligus nilai dari produk dan jasa yang kamu jual. Semakin kamu menguasai hobi, maka kamu semakin ahli dari hobi yang kamu geluti.

Cara tercepat untuk menjadi ahli dari hobi yang kamu miliki adalah banyak praktik. Investasikan waktu luang dan sumber daya untuk terus belajar. Meskipun, hobi untuk bersenang-senang, tetapi jika ditekuni akan menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas.

Ketika kamu menjual barang dan jasa yang berkualitas, maka orang-orang akan mempercayai dirimu. Ini adalah bentuk investasi jangka panjang yang harus kamu punya. Menguasai keterampilan dari hobi tidak hanya mendatangkan keuntungan finansial saja, tetapi juga kepuasan diri.

3. Riset pasar dan tentukan harga

ilustrasi melakukan riset harga (pexels.com/olly)

Menentukan harga bisa jadi kekhawatiran tersendiri. Bila mematok harga terlalu rendah, takut rugi. Sebaliknya, bila mematok harga terlalu tinggi, takut produk tidak laku. Untuk itu, riset harga pasar perlu kamu lakukan.

Jangan lupa untuk menghitung semua biaya bahan baku, tenaga yang kamu curahkan, termasuk ongkos kirim jika ada. Bagi yang menjual produk, sering kali orang lupa untuk menghitung tenaga untuk membuat kerajinan. Dan hanya mengambil berapa persen keuntungan dari bahan baku utama.

Jangan takut untuk menaikkan harga jika produk atau jasa yang kamu tawarkan bagus melampaui harga di pasaran. Komunikasikan pada pelanggan alasan kamu mematok harga sekian. Namun, jika baru memulai, kamu bisa memberikan diskon atau promo bagi pelanggan baru.

4. Mulai dari skala kecil

ilustrasi memasak (pexels.com/vlada-karpovich)

Mulailah dengan memproduksi dalam skala kecil. Misalnya membuat beberapa gantungan kunci rajut atau membuat beberapa manik perhiasan. Lalu tawarkan pada kolega, teman, atau keluarga. Dari sana, kamu bisa mendapatkan umpan balik dan ulasan dari produk yang kamu buat.

Memulai dari jumlah yang besar bisa mendatangkan kerugian besar jika ide bisnis ternyata tidak berhasil. Memulai dalam skala kecil dapat menghindari risiko kerugian finansial lebih tinggi. Saat memulai hal kecil, kamu akan mudah bereksperimen untuk mencoba berbagai produk.

Ini bukan soal kuantitas, tetapi kualitas. Dalam skala kecil kamu bisa fokus untuk membangun reputasi dan kualitas. Sehingga kamu bisa memberikan produk atau jasa yang terbaik pada pelanggan.

5. Manfaatkan media sosial untuk pemasaran

ilustrasi menggunakan media sosial (pexels.com/olly)

Media sosial bisa jadi investasi jangka panjang untuk memasarkan produk atau jasamu. Kamu juga bisa menyimpan portofolio, bagi kamu yang menawarkan jasa. Platform seperti Instagram, TikTok, dan Facebook memungkinkan untuk menjangkau audiens lebih luas, bahkan seluruh dunia, yang tak terbatas pada lingkunganmu saja.

Media sosial juga merupakan metode pemasarn yang hemat biaya. Dengan konsisten mengunggah berbagai konten yang menarik tentang produk dan jasa dari hobimu, orang-orang juga akan tertarik untuk membeli atau menggunakan jasamu.

Tidak ada cara instan untuk memonetisasi hobi menjadi uang tambahan. Kamu perlu memilih hobi yang tepat, menguasai hobi, dan konsisten. Mulailah dari langkah kecil, kesabaran, dan kerja keras. Karena dari sanalah kamu akan mendapatkan hasil yang memuaskan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team