ilustrasi penyembahan Raja Salomo (commons.wikimedia.org/Willem de Poorter)
Kebijaksanaan, kekayaan, dan kekuatan Salomo yang luar biasa bergantung pada kesetiaannya kepada Tuhan. Begitu dia berpaling dan meninggalkan perjanjiannya dengan Tuhan, dia akan kehilangan perkenanan Tuhan dan menimbulkan murka ilahi.
Melansir laman Expositions of Holy Scriptures, masalah Salomo dimulai karena banyaknya istri yang dimilikinya. Dia bukan saja mengizinkan pemujaan dewa-dewa di dalam rumah tangganya, dia bahkan mulai menyembah dewa-dewa itu sendiri, membangun tempat pemujaan untuk dewa yang dikenal sebagai "kekejian Moab" dan dewa Amon Moloch.
Akibatnya, Salomo kehilangan hikmat dan kekuasaannya, Tuhan juga menghukum dia dan keturunannya dengan menyingkirkan sebagian besar suku Israel dari kekuasaan di bawah garis keturunan Salomo.
Sepuluh suku Israel juga menolak putra dan ahli waris Salomo, Rehabeam, menjadikan Salomo raja terakhir dari Israel yang bersatu. Rehabeam hanya menjadi raja atas kerajaan selatan Yehuda, sementara kerajaan utara Israel mengangkat Yerobeam sebagai raja baru mereka. Monarki Bersatu telah berlangsung lebih dari 100 tahun, dan kedua kerajaan tidak akan pernah bersatu lagi.
Legenda Yahudi dan literatur rabbi menjelaskan bagaimana pemerintahan Salomo sangat luar biasa. Selama pemerintahannya, bulan tidak pernah menyusut dan kebaikan selalu menang atas kejahatan. Meskipun pada akhirnya Salomo mengkhianati Tuhan, tapi sampai kejatuhannya, Salomo masih dianggap sebagai raja sejati seluruh dunia.