Berhenti merokok bukan cuma soal niat, tapi juga perjalanan tubuh untuk pulih. Banyak yang mengira manfaat berhenti merokok baru terasa setelah bertahun-tahun, padahal perubahan positif mulai terjadi sejak hari pertama kamu berhenti.
Dari detoks nikotin hingga perbaikan paru-paru, tubuhmu bekerja keras untuk pulih, dan prosesnya menarik untuk dipahami. Yuk, simak apa saja yang terjadi di lima fase penting setelah kamu memutuskan untuk berhenti merokok!
Beberapa jam setelah rokok terakhir, tekanan darah dan detak jantungmu mulai menurun ke level normal. Dalam waktu 8 jam, kadar karbon monoksida dalam darah pun mulai berkurang, sehingga oksigen bisa mengalir lebih baik ke seluruh tubuh. Meskipun kamu mungkin mulai merasa gelisah atau cemas, itu tanda bahwa tubuhmu mulai membersihkan diri.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 12 jam setelah berhenti merokok, kadar nikotin dalam darah turun menjadi nol, dan 24 jam setelahnya, kadar karbon monoksida dalam darah akan kembali normal. Ini artinya paru-paru dan jantung sudah mulai bekerja lebih efisien hanya dalam waktu sehari. Awal yang sederhana, tapi berdampak besar.
Di hari ketiga, kadar nikotin dalam tubuh biasanya sudah turun drastis atau bahkan habis sepenuhnya. Nah, ini momen yang sering dianggap paling sulit karena gejala sakau seperti sakit kepala, susah tidur, nafsu makan meningkat, dan suasana hati yang naik-turun bisa muncul lebih intens.
Meski terasa berat, ini sebenarnya tanda positif bahwa tubuhmu sudah tidak bergantung lagi pada nikotin. Jika kamu berhasil melewati fase ini, peluang untuk berhenti merokok secara permanen jauh lebih besar. Kamu sedang melewati salah satu tantangan mental terbesar, dan itu layak diapresiasi.
Setelah satu minggu, tubuh mulai menyesuaikan diri tanpa nikotin. Indra penciuman dan pengecap mulai pulih, sehingga makanan terasa lebih enak dan aroma sekitar jadi lebih jelas. Ini karena saraf-saraf yang sebelumnya tumpul akibat rokok mulai aktif kembali.
Kamu juga bisa merasakan napas yang lebih ringan dan kualitas tidur yang perlahan membaik. Namun, keinginan merokok bisa tetap muncul tiba-tiba, terutama saat berada di lingkungan pemicu. Di sinilah pentingnya strategi pengalihan dan dukungan sosial.
Memasuki minggu kedua hingga akhir bulan pertama, sirkulasi darah meningkat dan fungsi paru-paru mulai membaik. Banyak orang merasa lebih kuat secara fisik dan tidak lagi ngos-ngosan saat naik tangga atau berolahraga ringan. Energi harian pun meningkat.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), orang yang sudah berhenti merokok selama 2 minggu, elastisitas pembuluh darahnya mulai membaik. Itu berarti jantung dan otak mendapatkan suplai darah lebih lancar. Tubuhmu perlahan mulai bekerja dengan cara yang lebih sehat dan efisien.
Setelah tiga bulan, tubuh semakin terbiasa tanpa nikotin dan efek jangka panjang mulai terasa. Sistem pernapasan membaik secara signifikan. Batuk dan produksi lendir di paru-paru mulai berkurang karena silia (bulu halus di paru-paru) tumbuh kembali dan mulai membersihkan saluran napas.
Menurut World Health Organization (WHO), risiko serangan jantung bisa menurun hingga 50% dalam satu tahun setelah berhenti merokok. Perjalanan memang belum selesai, tapi sampai titik ini, tubuhmu sudah jauh lebih sehat dibanding saat pertama kali kamu memutuskan berhenti.
Berhenti merokok memang tidak mudah, tapi tubuhmu tahu cara memulihkan diri. Setiap hari tanpa rokok adalah langkah maju menuju hidup yang lebih sehat. Dengan memahami perubahan yang terjadi di setiap fase, kamu bisa lebih siap secara mental dan fisik. Ingat, perjuanganmu hari ini akan jadi hadiah berharga di masa depan.
Sumber rujukan:
1. https://stacks.cdc.gov/view/cdc/41642
2. https://who.int/news-room/questions-and-answers/item/tobacco-health-benefits-of-smoking-cessation