Tanaman liar biasanya tumbuh di sekitar halaman rumah atau di tempat yang tidak diinginkan. Biasanya dianggap hama, nyatanya sejumlah tumbuhan liar berpotensi sebagai obat tradisional.
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum tau kandungan dari tanaman liar sehingga membuangnya begitu saja. Nah, supaya tidak dibuang lagi, yuk, cari tau tanaman liar apa saja yang memiliki khasiat.
Tanaman katuk dapat ditanam di pekarangan rumah. Tanaman dengan nama latin Sauropus Androggus ini biasanya juga dijadikan masakan sayur bening, urap atau pecel. Selain dijadikan masakan, daun katuk juga kaya zat gizi.
Manfaat daun katuk yang paling banyak dikenal adalah untuk melancarkan produksi ASI karena mengandung vitamin A. Manfaat lainnya yaitu dapat menurunkan kadar gula darah dan mencegah obesitas. Tanaman yang memiliki ciri daun berwarna hijau gelap juga menyimpan vitamin C dan karotenoid yang dapat melindungi sel tubuh dari kerusakan dan peradangan akibat radikal bebas.
Meniran merupakan tanaman yang dikenal sebagai tanaman obat. Tanaman ini biasanya tumbuh di halaman rumah, kebun, selokan bahkan pembuangan sampah. Ciri dari tanaman meniran ini adalah memiliki bentuk pohon bukat tegak lurus, daun yang lonjong dan kecil serta memiliki bunga berbentuk kotak dengan katup berbulu.
Kandungan yang terdapat dalam tanaman yang memiliki nama latin Phyllanthus Urinaria antara lain dammar, kalium, mineral, zat filantin dan zat penyamak. Phyllanthin yang terkandung pada daun meniran dapat menormalkan produksi enzim hati. Manfaat daun meniran yang selanjutnya adalah untuk mencegah dan mengobati batu ginjal, pengobatannya dapat dilakukan melalui infus bukan dengan dikonsumsi secara oral.
Anting-anting atau Acalypha indica, L. merupakan tanaman yang tumbuh dalam bentuk semak. Memiliki batang tegak, berambut halus dan berwarna hijau. Zat-zat yang terkandung dalam anting-anting bersifat sebagai penyejuk, anti radang, anti biotik, peluruh kencing dan untuk menghentikan pendarahan.
Seluruh bagian tanaman (herbal) berkhasiat mengobati disentri basiler, disentri amuba, diare dan mimisan.
Tanaman ini dianggap sebagai tanaman pengganggu karena bisa mengambil nutrisi tanaman lain yang ada di sekitarnya. Tanaman dengan nama latin Euphoria hirta ini biasanya tumbuh di sawah atau perkebunan.
Peneliti dari Inggirs telah menemukan manfaat baru dari getah patikan kebo, yakni sebagai obat kanker kulit. Kandungan yang terdapat pada batang patikan kebo sudah dimanfaatkan sejak dulu sebagai obat penyakit kulit, mengurangi bengkak dan menghilangkan gatal.
Di berbagai daerah tanaman ini memiliki nama yang berbeda-beda. Misal di Lampung masyarakat biasa menyebutnya sebagai Bayam Keru, lain jika di Sunda yang biasanya disebut sebagai Senggang Cucuk, sedangkan di Jawa disebut Eri dan Baya adalah sebutan di daerah Ternate.
Bayam duri tidak dapat dikonsumsi seperti bayam yang biasa dimakan karena rasanya tidak enak dan batangnya berduri. Namun, sebagai tanaman obat bayam duri memiliki manfaat yang cukup banyak. Bisa digunakan dalam pengobatan bisul, wasir, eksim, gusi bengkak, kutil dan digigit ular.