Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Tahap Menuju Kebebasan Finansial, Kamu Ada di Level yang Mana?

ilustrasi financial freedom (pexels.com/Leeloo The First)

Setiap orang pasti punya impian untuk bisa hidup tenang tanpa harus pusing memikirkan masalah keuangan. Bisa belanja tanpa cek saldo, traveling tanpa khawatir tagihan, dan memenuhi kebutuhan hidup tanpa bergantung pada gaji bulanan. Yup, itulah yang disebut dengan kebebasan finansial atau financial freedom.

Namun, untuk bisa berada di tahap itu, tentu ada proses yang harus dilalui. Kamu tidak bisa tiba-tiba punya passive income dan tabungan besar dalam semalam. Ada lima tahap menuju kebebasan finansial yang perlu kamu kenali terlebih dahulu. Dengan tahu kamu ada di level mana sekarang, kamu bisa menyusun strategi keuangan yang lebih matang. 

1. Financial dependent

ilustrasi financial dependent (pexels.com/Ahsanjaya)

Ini adalah tahap paling awal dalam perjalanan menuju kebebasan finansial. Pada fase ini, kamu masih bergantung sepenuhnya pada orang lain, biasanya orang tua atau wali untuk memenuhi kebutuhan hidup. Semua orang pasti pernah melewati fase ini, terutama saat masih sekolah atau belum memiliki penghasilan sendiri.

Bahkan saat kamu sudah mulai bekerja, bisa jadi kamu masih berada di tahap ini kalau penghasilanmu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan tanpa bantuan dari luar. Misalnya, kebutuhan hidupmu sekitar Rp5 juta per bulan tapi penghasilanmu baru mencapai Rp3 juta, maka sisanya harus ditutupi dengan meminjam uang dari keluarga atau pinjaman lain. Jadi, meskipun sudah punya penghasilan, belum tentu kamu sudah mandiri secara finansial.

2. Financial solvency

ilustrasi sedang bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kalau kamu sudah bisa mencukupi kebutuhan pokok dengan uang dari hasil kerja sendiri, berarti kamu sudah naik level ke tahap financial solvency. Artinya, kamu tidak lagi bergantung pada orang lain dan bisa bertanggung jawab atas pengeluaranmu sendiri.

Pada tahap ini, kamu juga sudah mulai meninggalkan kebiasaan berutang setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meskipun tabungan belum banyak dan belum bisa investasi, tapi kamu sudah mampu hidup dari hasil kerja kerasmu sendiri.

3. Financial stability

ilustrasi menabung (pexels.com/maitree rimthong)

Ketika kamu sudah bisa menyisihkan sebagian penghasilan setiap bulan untuk tabungan, dana darurat, atau asuransi, berarti kamu masuk ke tahap financial stability. Ini adalah fase di mana keuanganmu mulai punya ‘napas panjang’.

Kamu sudah tidak cuma memenuhi kebutuhan sehari-hari, tapi juga siap menghadapi kondisi tak terduga, misalnya saat sakit atau kehilangan pekerjaan. Di tahap ini, kamu bisa mulai membangun kebiasaan menabung dan berinvestasi secara konsisten.

4. Financial security

ilustrasi seorang pebisnis (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Setelah keuangan stabil, kamu mulai memasuki tahap financial security. Di tahap ini, kamu mulai memiliki passive income dari berbagai sumber, seperti investasi, bisnis sampingan, sewa properti, atau aset digital. Passive income ini belum sepenuhnya menutup semua kebutuhan hidup, tapi setidaknya sudah cukup membantu.

Meskipun kamu masih bekerja secara aktif, kamu jadi nggak terlalu khawatir jika sewaktu-waktu harus berhenti bekerja. Semakin besar passive income yang kamu punya, semakin dekat kamu ke tahap akhir kebebasan finansial.

5. Financial freedom

ilustrasi financial freedom (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ini adalah tahap tertinggi yang menjadi impian banyak orang. Di tahap ini, penghasilan kamu tidak lagi bergantung pada pekerjaan aktif yang biasa kamu jalani. Tapi semua kebutuhan hidup, termasuk gaya hidup yang kamu inginkan, sudah bisa ditutupi sepenuhnya oleh passive income.

Kamu bisa memilih untuk tetap bekerja karena passion, bukan karena tekanan keuangan. Bahkan, jika ingin pensiun dini pun bukan hal yang mustahil. Hidup di tahap ini memberikan kebebasan penuh dalam mengambil keputusan.

Itulah lima tahapan yang akan kamu lalui untuk mencapai financial freedom. Tidak perlu merasa tertinggal kalau kamu masih berada di tahap awal, karena setiap orang punya ritme dan perjalanan keuangan yang berbeda. Jadi, tetap semangat dan terus kelola keuanganmu dengan bijak!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us