Makassar, IDN Times - Selain kisahnya menjadi musuh otoritas Hindia-Belanda, riwayat Syekh Yusuf sendiri tak selesai begitu saja saat ia dibuang ke Afrika Selatan. Diasingkan sejauh 10 ribu kilometer dari kampung halamannya, Pahlawan Nasional kelahiran 3 Juli 1626 tersebut turut membawa 49 pengikut, dua istri beserta 12 anak-anaknya.
Pada 2 April 1694, kapal Vootboeg yang membawa Syekh Yusuf bersama sanak familinya tiba di pesisir Cape Town. Mungkin saat itu ia pertama kali menyaksikan langsung Maclear's Beacon, atau yang biasa disebut Gunung Meja, yang termahsyur dari atas geladak. Di usia 68 tahun, ia harus menerima kenyataan pahit: dibuang semakin jauh dari tanah Makassar.
Tiba di daratan, Syekh Yusuf disambut oleh Simon van der Stel selaku Gubernur Dutch Cape Colony. Ia kemudian memberitahu bahwa sebuah peternakan di Zandvliet, 36 kilometer timur Cape Town, disiapkan sebagai tempat tinggalnya. Pemilihan lokasi yang sangat jauh dari kota bukan tanpa alasan. Kompeni hendak meminimalisir pengaruh Syekh Yusuf, sesuatu yang gagal mereka lakukan saat ia ditahan di Batavia dan Ceylon.