Menteri Pendirikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makariem ditemui usai menjadi pembina upacara peringatan Hari Guru Nasional, di Kemendikbud, Jakarta Selatan, Senin (25/11). IDN Times/Margith Juita Damanik
Namun jika mengikuti perkembangan di tes PISA sejak 2000, Indonesia memang konsisten berada di papan bawah. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, menyebut perolehan Indonesia di PISA 2018 membuka sudut pandang baru memandang kondisi pendidikan dalam negeri kini.
"Laporan PISA sangat penting, memberi kita semua perspektif pendidikan Indonesia. Terkadang, kita tidak sadar dengan apa yang menjadi perhatian oleh PISA ini," ungkap Nadiem dalam peluncuran hasil PISA di Jakarta pada Selasa (3/12) lalu seperti dikutip dari laman berita Antara.
Hasil PISA disebutnya menjadi penggerak para guru untuk melakukan observasi kondisi dalam kelas secara lebih mendalam. Intinya, guru kembali diminta untuk belajar kembali.
Sorotan kini ia tujukan pada kesenjangan sumber daya dan guru berkualitas yang terpusat di sekolah-sekolah dengan reputasi mentereng, tingkat perundungan yang masih memprihatinkan, minimnya minat siswa menggali potensi diri, dan stereotip yang melekat ketika masyarakat berbicara perihal sekolah swasta dan negeri.
Yang patut dicatat, perhitungan PISA terbaru dilakukan ketika Muhadjir Effendy masih menjabat sebagai Mendikbud. Nah, sejauh mana perubahan yang dijanjikan Nadiem? Hasilnya bakal terlihat dalam tes PISA tahun 2021 mendatang.