Makassar, IDN Times - Sepanjang sejarah masyarakat Tionghoa di Kota Makassar sejak abad ke-16, terdapat satu posisi dengan kedudukan tertinggi. Jabatan tersebut adalah "kapitan" (kap-pit-tan dalam dialek Hokkian) yang bertugas memimpin komunitas Tionghoa.
Justian Suhandinata dalam buku WNI Keturunan Tionghoa dalam Stabilitas Ekonomi dan Politik Indonesia (GPU, 2013) menulis bahwa kapitan ini bertugas menyelesaikan sengketa perdagangan dalam komunitasnya. Biasanya mereka adalah orang-orang terpandang lantaran memiliki kapasitas ekonomi dan politik yang besar.
Saat masa VOC berkuasa di Nusantara, para kapitan ini bahkan ditugasi untuk menangani urusan kependudukan. Sebut saja menarik pajak, izin tinggal hingga izin menikah. Sejarah pun mencatat bagaimana sepak terjang para kapitan Tionghoa yang iringi perkembangan Kota Makassar.