Wikimedia.org/Collectie Tropenmuseum
Kerajaan yang terletak di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara ini resmi menjadikan Islam sebagai agama resmi pada masa pemerintahan raja Lakilaponto atau Halu Oleo, yang sebelumnya memerintah di Muna.
Sebagai bentuk balas budi atas keberhasilan mengalahkan serangan dari kerajaan tetangga, Raja Buton V yakni Mulae kemudian mengangkat Halu Oleo sebagai menantu dan penerus tahta.
Ciri pemerintahan kemudian berubah menjadi kesultanan setelah Syeikh Abdul Wahid, salah satu ulama Arab yang lama berdiam di Johor, tinggal di Buton. Halu Oleo, yang sempat menyerahkan posisi kepala pemerintahan ke adiknya yakni La Posasu, kembali ke Keraton Buton untuk dilantik sebagai sultan pertama. Gelar Sultan Murhum pun disandangnya dari tahun 1491-1537.
Nah, dengan kata lain, jika kembali menengok angka-angka yang disebutkan tadi, Kerajaan Buton jadi monarki pertama di Pulau Sulawesi yang menerapkan ciri pemerintahan Islam. Belakangan, muncul klaim penelitian jika Islam masuk beberapa tahun sebelum Sultan Murhum menjabat sebagai kepala negeri.