Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi penampilan seorang dokter pada masa Maut Hitam (Black Death) di Eropa abad ke-17. Dok. IDN Times/Wikimedia Commons

Makassar, IDN Times - Seiring mewabahnya COVID-19 di seluruh penjuru dunia, meningkat pula permintaan akan masker. Alat penyaring udara ini jadi benda yang kini langka di pasaran karena dua hal: penggunaan semakin meningkat dan ditimbun oleh orang-orang tak bertanggung jawab.

Ada dua jenis masker yang paling dicari yakni masker bedah dan masker N95. Semuanya sukar diperoleh, termasuk jenis N95 yang memang sudah sejak lama tergolong barang langka. Dengan besarnya permintaan di masa darurat, berbagai perusahaan mulai memperbanyak produksi masker. Hal serupa juga dilakukan oleh beberapa pihak secara mandiri.

Namun, masker memiliki sejarah panjang hingga akhirnya menjadi bagian tak terpisahkan dari upaya melindungi kesehatan.

1. Dulu, orang-orang hanya melilit kain untuk menutup hidung dan mulut

Keadaan kota Marseille (Prancis) pada masa Maut Hitam (Black Death) tahun 1720. Wikimedia Commons (Michel Serre)

Untuk memahami kebiasaan tenaga medis memakai alat pelindung ini, kita harus kembali jauh ke era Renaissance Eropa abad ke-16. Sebuah lukisan karya Michel Serre menggambarkan kondisi kota Marseille, Prancis, yang menjadi pusat wabah pes bubo pada tahun 1720. Dalam lukisan tersebut, para penggali kubur melilitkan kain di wajah mereka.

"Itu tidak dimaksudkan untuk mencegah penularan," tulis Christos Lynteris dosen di Jurusan Antropologi Sosial di Universitas St. Andrews Inggris yang seorang ahli dalam sejarah topeng medis, dalam jurnal berjudul Plague Masks: The Visual Emergence of Anti-Epidemic Personal Protection Equipment (2018).

"Alasan orang-orang ini mengenakan kain di sekitar mulut dan hidung mereka adalah waktu itu, mereka percaya bahwa penyakit seperti wabah adalah racun, atau gas yang berasal dari tanah. Itu bukan sebagai pelindung dari orang lain, mereka percaya wabah ada berada di udara yang kotor," lanjut Lynteris. Nah, kepercayaan udara kotor sebagai sumber wabah kolera, chlamydia dan Maut Hitam disebut sebagai teori miasma.

2. Penutup kepala dokter Eropa pada masa Black Death abad ke-17 jadi cikal bakal masker

Editorial Team

Tonton lebih seru di