5 Keutamaan Ramadan yang Tidak Ditemukan pada Bulan Lain 

Ada rahasia di balik kemuliaan bulan Ramadan 

Bulan Ramadan adalah momen yang selalu dirindukan oleh semua kalangan umat Muslim dari segala penjuru dunia. Ramadan menjadi bulan yang sangat spesial, karena terdapat banyak sekali keberkahan di dalamnya.

Sudah sewajarnya umat muslim selalu bergembira jika kedatangan bulan suci ini. Sebab di dalamnya terdapat keutamaan, yang tidak ditemukan pada bulan lain. Lalu, apa saja keutamaan-keutamaan tersebut? Yuk, kita simak!

Baca Juga: 7 Cara Ampuh Mengatasi Rasa Malas Saat Puasa Ramadan

1. Puasa sebulan penuh

5 Keutamaan Ramadan yang Tidak Ditemukan pada Bulan Lain ilustrasi makan sahur untuk puasa Ramadhan (pexels.com/Thirdman)

Puasa pada bulan Ramadan adalah suatu kewajiban dan perintah dari Allah SWT untuk semua kalangan kaum muslimin, baik laki-laki maupun perempuan. Puasa, secara bahasa diambil dari bahasa Arab “shaumu” yang berarti “menahan diri dari segala sesuatu”, seperti menahan makan, minum dan nafsu.

Sedangkan menurut istilah, puasa berarti “menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkannya, mulai dari terbit fajar (waktu azan subuh) sampai terbenamnya matahari, dengan niat dan beberapa syarat yang sudah ditetapkan dalam syariah Islam.” (Sumber: buku Fiqh Islam, BAB Puasa, karangan H. Sulaiman Rasjid, 2016).

Jadi, Puasa Ramadan itu hanya diwajibkan bagi kaum Muslimin yang memenuhi syarat saja, seperti sehat akal (tidak ada gangguan jiwa atau gila), sudah balig atau dewasa (kira-kira umur 15 tahun) tapi bagi anak-anak belum diwajibkan untuk berpuasa, dan kuat berpuasa (orang yang sakit tidak diwajibkan untuk berpuasa).

Salah satu ayat Al-Quran yang memerintahkan umat Muslim untuk berpuasa pada bulan Ramadan:

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Yaitu) beberapa hari tertentu.” (QS. Al-Baqarah/2: ayat 183-184)

Puasa selama sebulan penuh inilah yang menjadi keutamaan dan kegembiraan bagi kaum Muslimin, karena dengan berpuasa dosa-dosa akan diampuni oleh Allah SWT., membersihkan hati dan jiwa, dan menanamkan kecintaan kepada fakir-miskin, karena merasakan lapar yang luar biasa pada saat sedang berpuasa. Apalagi jika puasa dilakukan dengan bersama-sama keluarga dan seluruh kaum Muslimin, pasti sangat menyenangkan dan menambah semangat. Dan puasa sebulan penuh ini hanya ada di bulan Ramadan saja, tidak pada bulan-bulan lain. Maka, maksimalkan puasa kita di bulan Ramadan, ya.

2. Anjuran salat tarawih sepanjang malam selama bulan Ramadan

5 Keutamaan Ramadan yang Tidak Ditemukan pada Bulan Lain ilustrasi salat tarawih (pexels.com/Michael Burrows)

Tidak hanya puasa yang spesial di bulan Ramadan, melainkan juga salat tarawih di malam hari. Kaum Muslimin sangat dianjurkan untuk menjalankan ibadah salat malam setelah salat isya, yaitu salat sunah tarawih dan salat sunah witir.

Rasulullah SAW pun senantiasa mengerjakan salat tarawih selama bulan Ramadhan bersama sahabat-sahabatnya. Seperti hadis yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah selalu menganjurkan umatnya untuk qiyamul lail (salat sunah malam) di bulan Ramadan, tapi bukan dengan perintah tegas, sehingga salat tarawih itu hukumnya sunah, bukan wajib. Beliau bersabda: “barang siapa mengerjakan salat (sunah di malam hari) bulan Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala (Allah), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (Sumber: buku Fiqh Islam, BAB Salat Sunah Tarawih, karangan H. Sulaiman Rasjid, 2016)

Jadi sebenarnya, salat sunah tarawih ini jumlah rakaatnya tidak terbatas, karena Rasulullah pun senang memperpanjang salatnya di malam hari, khususnya salat sunah tarawih di bulan Ramadan. Lalu beliau selalu menutupnya dengan salat sunah witir 3 rakaat. Yang terpenting adalah, bisa menikmati malam-malam yang penuh kemuliaan tersebut dengan memperbanyak ibadah, termasuk salat sunah tarawih berjamaah di bulan Ramadan.

3. Terdapat satu malam yang sangat mulia di dalam bulan Ramadan

5 Keutamaan Ramadan yang Tidak Ditemukan pada Bulan Lain ilustrasi membaca Al Quran di malam kemuliaan (pexels.com/Alena Darmel)

Inilah yang menarik perhatian dan sangat dinanti-nantikan oleh umat Muslim, yaitu mencari salah satu malam di antara malam-malam dalam bulan Ramadan. Dalam bulan Ramadan, terdapat lailatul qodr atau malam yang penuh kemuliaan. Dan itu hanya terdapat pada satu malam saja dalam setahun. Bahkan waktunya pun tiada yang tahu, sengaja Allah merahasiakan waktunya agar umat Muslim berlomba-lomba dalam mencari malam tersebut untuk mendapatkan pahala dan keutamaan yang besar.

Dalam QS. Al-Qadr/97: ayat 1-5, Allah SWT. berfirman:

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para Malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.”

Ayat itu menjadi bukti bagi kita semua bahwa Allah menurunkan Al-Quran pada malam lailatul qodr. Dan jelaslah, bahwa malam lailatul qodr adalah malam yang penuh dengan kemuliaan, yang bahkan pahala pada malam tersebut lebih baik daripada 1000 bulan apabila ada seseorang yang mengerjakan ibadah di malam tersebut. Dan jelaslah bagi kita, mengapa Allah merahasiakan waktunya? Sebab, agar umat Muslim bersungguh-sungguh untuk mencari dan beribadah di malam yang penuh kemuliaan tersebut.

Tapi, secara spesifik, Rasulullah pernah memberikan isyarat untuk mendapatkan malam lailatul qodr, yaitu agar kita mencarinya dan lebih bersungguh-sungguh dalam beribadah di 10 malam terakhir dalam bulan Ramadan, khususnya di malam ke-27. Seperti hadis yang diriwayatkan oleh imam Ahmad dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah SAW. berkata, “barang siapa yang ingin menjumpai malam qadar, hendaklah ia mencarinya pada malam ke-27.” (Sumber: buku Fiqh Islam, BAB Puasa – malam qadar, karangan H. Sulaiman Rasjid, 2016).

4. Membayar zakat fitrah

5 Keutamaan Ramadan yang Tidak Ditemukan pada Bulan Lain ilustrasi makanan pokok untuk zakat (pixabay.com/pictavio)

Di bulan yang spesial ini, kaum Muslimin dari segala kalangan, laki-laki atau perempuan, anak kecil atau dewasa, wajib mengeluarkan zakat fitrah untuk diberikan kepada orang-orang yang membutuhkannya. Yaitu berupa makanan pokok yang mengenyangkan, seperti beras atau gandum dengan takaran yang sudah ditentukan oleh syariah Islam.

Adapun anak kecil, kewajiban orang tuanyalah yang berhak membayarkan zakat untuknya. Dan zakat fitrah wajib dikeluarkan atau dibayarkan hanya di bulan Ramadan, terutama di hari-hari akhir. Sebagai upaya untuk membersihkan jiwa dan agar harta kita menjadi berkah, serta untuk menumbuhkan rasa kasih sayang terutama kepada orang-orang yang membutuhkannya.

“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk musafir, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah/9: ayat 60)

5. Salat hari raya Idul Fitri dan pulang kampung

5 Keutamaan Ramadan yang Tidak Ditemukan pada Bulan Lain ilustrasi pelaksanaan salat Idul Fitri (pexels.com/Rayn L)

Tepatnya pada tanggal 1 Syawal, salat Idul Fitri menjadi pertanda bahwa telah berakhirnya bulan Ramadan. Sebagian besar umat Muslim menangis karena bulan yang penuh kemuliaan tersebut telah meninggalkannya, dan belum tentu tahun depan bisa bertemu kembali dengan bulan yang penuh keberkahan tersebut.

Salat Idul Fitri dikerjakan dengan berjamaah dan beramai-ramai di dalam masjid atau tanah lapang, disertai kutbah dan penuh kegembiraan, karena sudah berpuasa sebulan penuh untuk meraih rida Allah SWT. Inilah yang disebut sebagai “hari kemenangan” bagi umat Muslim.

Dan menjadi tradisi di tanah air kita, bila sudah memasuki puncaknya “hari kemenangan”, masyarakat biasanya mudik atau pulang kampung ke tempatnya masing-masing, untuk bertemu sanak keluarga, saudara dan kerabat. Hal ini menjadi sangat damai, bisa berkumpul kembali dengan keluarganya di kampung halamannya, meskipun setahun sekali.

Sebagai kesimpulan, bulan Ramadan adalah bulannya umat Muslim, yang datang hanya sekali dalam setahun, dan wajib bagi kita sebagai Muslim untuk menjalankan segala kewajiban kita di bulan Ramadan. Jadi, lakukan semaksimal mungkin agar mendapatkan banyak keutamaan dan keberkahan dalam bulan Ramadan.

Baca Juga: 5 Tips Membangun Kebiasaan Baik Menjelang Ramadan

Rizky Akbar Photo Community Writer Rizky Akbar

Selalu belajar dan berkarya, teruntuk kalian!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya