Ragam Baju Adat Khas Sulawesi Selatan, Baju Bodo hingga Seppa Tallung

Sulawesi Selatan memiliki segudang kekayaan budaya. Mulai dari sejarah, adat istiadat, upacara hingga kuliner. Dan salah satu bagian dari khazanah tersebut tentu saja yakni baju adat.
Seiring dengan perhatian yang meningkat kepada budaya lokal, busana tersebut tak lagi cuma wara-wiri di upacara adat. Banyak yang sudah mengalami modifikasi hingga kian modis, atau malah ditampil di atas catwalk acara pagelaran busana bergengsi.
Nah, berikut ini IDN Times mengajak pembaca mengenal lebih dalam enam baju adat khas Sulawesi Selatan.
1. Baju Pokko'
Kita memulai daftar singkat ini dengan baju adat tradisional milik perempuan Toraja yakni baju Pokko'. Baju ini berupa pakaian berlengan pendek. Pilihan warnanya mencolok antara lain kuning, merah, putih, hijau dan hitam.
Namun yang membuat baju Pokko' menarik adalah aksesoris manik-maniknya di bagian bahu, kalung, anting, gelang, ikat kepala dan ikat pinggang dengan motif khas Toraja yang disebut kandaure. Tak jarang, motif tersebut juga terdapat di ujung bagian lengan dan melingkari pinggang.
Kandaure sendiri memiliki keistimewaan tersendiri lantaran hanya dikenakan oleh para bangsawan. Tak hanya sebagai hiasan, kepercayaan lokal yakin bahwa kandaure punya kekuatan magis tersendiri.
Baju Pokko', lengkap bersama kaudaure, biasa dikenakan dalam upacara adat pemakaman (Rambu Solo'), upacara pernikahan (Rampanan Kapa'), serta menjadi busana penari untuk Tari Pa'gellu dan Ma'gellu.