Makassar, IDN Times - Akhirnya, momentum kemerdekaan Indonesia tiba pada Jumat, 17 Agustus 1945, jam 10 pagi. Dalam upacara sederhana di kediamannya, Soekarno mengucapkan 43 kata yang mengumumkan pembebasan dari belenggu penjajahan. Masa kelam di bawah dominasi VOC, Portugis, Inggris, kolonial Belanda dan Jepang berubah menjadi sukacita.
Tiga tokoh nasionalis yang berasal dari Sulawesi turut hadir menyaksikan momen bersejarah tersebut. Mereka adalah Dr. Sam Ratulangi, Andi Pangerang Petta Rani, dan Andi Sultan Daeng Radja. Sebenarnya hanya Andi Sultan yang diundang dalam kapasitas sebagai anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta. Tapi dua tokoh lainnya juga punya andil yang tak kalah pentingnya dalam membahas arah Republik yang baru saja dideklarasikan.
Namun, bagaimana masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) mengetahui tentang proklamasi kemerdekaan yang telah diumumkan? Terlebih saat itu, penyebaran informasi sangat terbatas. Tentara militer Jepang tetap melakukan pembatasan yang ketat meski Tenno Heika Hirohito sedang terpukul usai pengeboman Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat beberapa hari sebelumnya.