Makassar, IDN Times - Sejak ditemukan oleh para arkeolog di Siberia pada tahun 2008, manusia Denisovan memang kerap mengundang tanya dari para peneliti. Meski diketahui mereka kawin mawin dengan nenek moyang Homo sapiens yakni manusia Neanderthal, kehidupan Denisovan sangat jarang diketahui.
Saking minimnya informasi termasuk fosil, Denisovan yang merupakan spesies awal manusia kerap disebut misterius. Selama ini cuma ada bukti DNA saja. Meski begitu, peneliti menemukan bahwa manusia modern masih mewarisi DNA-nya, tepatnya dalam gen rumpun Melanesia yakni sekitar 1,9 hingga 3,5 persen.
Sedikit demi sedikit, ilmuwan mulai mengumpulkan keping demi keping fakta terkait hidup dan punahnya mereka. Penemuan tulang belulang manusia dengan gen Denisovan di Leang Paningnge, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, pada tahun 2015 bisa jadi batu pijakan.
Leang Paningnge sendiri adalah gua karst di wilayah administrasi Desa Batu Pute, sekitar 100 kilometer dari Kota Makassar. Tempatnya sejuk, diselimuti pepohonan dan dikenal sebagai destinasi wisata. Gua yang dinamakan menurut sebutan lokal untuk kelelawar (panning) itu masuk dalam kawasan Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung.