4 Penyebab Orang Menjadi Sombong menurut Ustaz Adi Hidayat

Hati-hati jika kamu sering merasa lebih baik dari orang

Kehadiran Nabi Muhammad SAW ke dunia ini membawa sebuah misi penting, di antaranya adalah memperbaiki akhlak manusia. Akhlak menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia karena itulah yang akan membawa perdamaian dan ketenteraman dalam setiap interaksi manusia dengan lingkungan sekitar.

Adapun salah satu sifat yang diajarkan oleh Rasulullah dan sangat disukai Allah SWT yaitu tawadhu atau rendah hati. Namun hanya saja karena kemurahan hati dan kebaikan Allah SWT yang luar biasa, sering kali malah membuat manusia menjadi berlebihan dan tanpa disadari muncullah sifat sombong.

Diriwayatkan dari Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda:

حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ أَنَّ دَرَّاجًا حَدَّثَهُ عَنْ أَبِي الْهَيْثَمِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ يَتَوَاضَعُ لِلَّهِ سُبْحَانَهُ دَرَجَةً يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهِ دَرَجَةً وَمَنْ يَتَكَبَّرُ عَلَى اللَّهِ دَرَجَةً يَضَعُهُ اللَّهُ بِهِ دَرَجَةً حَتَّى يَجْعَلَهُ فِي أَسْفَلِ السَّافِلِينَ

“Barang siapa tawadhu (bersikap rendah diri) kepada Allah, niscaya Allah akan mengangkatnya satu derajat, dan barang siapa bersikap sombong kepada Allah satu derajat, Allah akan merendahkan satu derajat hingga derajat yang paling hina.” (H.R Ibnu Majah)

Hadis di atas menjelaskan bahwa rasa sombong sekecil apa pun tetap akan diperhitungkan Allah SWT kelak di akhirat. Artinya, sombong merupakan sifat yang amat dibenci oleh Allah SWT. Seperti yang telah dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat. Dilansir dari kanal Youtube-nya, Adi Hidayat Official, dia mengungkapkan empat penyebab orang menjadi sombong. 

“Adapun hal-hal yang menyebabkan orang menjadi sombong tanpa disadari itu ada empat diantaranya ziyadatul maal, ziyadatul mansib, ziyadatul ‘ilmi, dan ziyadatul tha’ah” katanya.

Mari kita simak dan pahami penjelasan dari empat hal tersebut yang dapat menyebabkan seseorang menjadi sombong tanpa disadari.

1. Ziyadatul maal (Bertambahnya harta)

4 Penyebab Orang Menjadi Sombong menurut Ustaz Adi Hidayatpexels.com/Aukid phumsirichat

Ziyadatul maal yaitu bertambahnya harta atau kekayaan. Istilah ini sering digunakan dalam konteks keuangan dan ekonomi Islam untuk merujuk pada peningkatan dalam jumlah harta atau kekayaan seseorang. Namun, tanpa kita sadari ternyata bertambahnya harta bisa saja membuat seseorang menjadi sombong.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Tentu saja bisa. Ketika seseorang berhasil mengumpulkan lebih banyak harta seringkali malah membuat seseorang jadi merasa lebih kaya atau mapan dari yang lain. Maka, hal tersebut bisa memicu sifat riya’ dan dapat menimbulkan sikap sombong dimana seseorang merasa lebih baik daripada orang lain secara tidak langsung.

Penting untuk menyadari bahwa kekayaan seharusnya tidak dijadikan ukuran nilai pribadi atau superioritas. Islam menekankan pentingnya keadilan, kejujuran, dan berbagi rezeki dengan orang lain. Oleh karena itu, seseorang harus berhati-hati agar peningkatan harta tidak menjadikan mereka sombong, melainkan sebagai kesempatan untuk berbuat baik dan membantu sesama.

2. Ziyadatul mansib (bertambahnya kedudukan)

4 Penyebab Orang Menjadi Sombong menurut Ustaz Adi Hidayatpexels.com/Mikhail Nilov

Ziyadatul mansib bisa diartikan sebagai peningkatan status atau kedudukan seseorang. Jadi, ketika seseorang mengalami ziyadatul mansib itu berarti ada peningkatan dalam posisi atau jabatannya. Namun, tanpa disadari peningkatan kedudukan juga ternyata bisa menjadi pemicu sombong.

Mengapa demikian? Karena seseorang mungkin merasa lebih unggul atau lebih berkuasa daripada orang lain setelah mencapai sukses dalam karir atau pendidikan. Rasa puas diri yang berlebihan dapat merubah perilaku menjadi sombong, di mana seseorang mulai merasa lebih tinggi dari orang lain.

Penting untuk diingat bahwa keberhasilan dalam karir atau prestasi tidak seharusnya menciptakan kesombongan, melainkan seharusnya menjadi peluang untuk berkontribusi positif dan membantu orang lain. Islam mengajarkan pentingnya rendah hati dalam menghadapi peningkatan kedudukan untuk mencegah sombong yang tidak diinginkan.

3. Ziyadatul ‘ilmi (bertambahnya ilmu)

4 Penyebab Orang Menjadi Sombong menurut Ustaz Adi Hidayatpexels.com/Yan Krukau

Berikutnya ziyadatul ‘ilmi atau bertambahnya ilmu. Bertambahnya ilmu pada dasarnya adalah hal yang positif. Namun, jika tidak diimbangi dengan sikap rendah hati bisa membuat seseorang menjadi sombong. Rasa bangga atas pengetahuan baru mungkin membuat lupa bahwa semua orang punya kelebihan masing-masing. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara pengetahuan dan rendah hati.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa sangat berbahaya jika seseorang sudah merasa paling pintar.

“hati-hati orang yang sudah rajin belajar ketika dapat pengetahuan suka keliru, dia menganggap dirinya lebih unggul dan yang belum belajar itu berada di bawahnya, ingat menganggap yang paling hebat itu berbahaya!” jelasnya.

Seseorang mendapatkan pengetahuan yang luas atau keahlian yang tinggi, ada kemungkinan merasa lebih pintar atau unggul daripada orang lain. Hal ini dapat menimbulkan sikap sombong, di mana seseorang merasa superior secara intelektual. Islam menekankan pentingnya kerendahan hati dalam peningkatan ilmu, mengajarkan untuk berbagi pengetahuan dan menggunakan ilmu untuk kebaikan bersama. Bukan sebagai alat untuk merasa lebih baik daripada orang lain.

4. Ziyadatul tha’ah (bertambahnya ketaatan)

4 Penyebab Orang Menjadi Sombong menurut Ustaz Adi Hidayatpexels.com/Müşerref İkizoğlu

Ziyadatul tha’ah atau bertambahnya ketaatan yaitu meningkatnya kepatuhan seseorang terhadap ajaran-ajaran agama Islam. Ini mencakup peningkatan dalam menjalankan ibadah, mematuhi perintah Allah, dan mengikuti tuntunan Rasulullah. Dengan kata lain, seseorang yang mengalami bertambahnya ketaatan dalam Islam lebih aktif dan tekun dalam melaksanakan kewajiban agamanya.

Bertambahnya ketaatan seharusnya membawa kedekatan dengan nilai-nilai moral, rendah hati, dan kesadaran akan kekurangan diri. Namun, dalam beberapa kasus, seseorang bisa menjadi sombong karena merasa lebih baik atau lebih saleh dibandingkan orang lain.

Ustadz Adi Hidayat mencontohkan seperti:

“Ada seseorang rajin ke masjid setiap hari, namun setelah keluar dari masjid dia melihat ada orang yang belum pergi ke masjid lalu mengatakan bahwa orang tersebut belum mendapat hidayah seperti dirinya.”

Tentu saja tindakan tersebut dianggap tidak baik karena menunjukkan sikap sombong dan merendahkan orang lain atas dasar aktivitas keagamaan. Mengukur tingkat hidayah atau keberkahan seseorang berdasarkan rutinitas ibadahnya bisa menimbulkan kesan superioritas. Seharusnya, ketaatan seseorang tidak digunakan sebagai tolak ukur untuk menilai nilai spiritual atau hidayah orang lain, karena penilaian semacam itu sebaiknya diserahkan kepada Allah. Sikap seperti itu dapat merusak hubungan antar sesama muslim dan melanggar prinsip kerendahan hati dalam ajaran Islam.

Nuni Nurlita Photo Community Writer Nuni Nurlita

Hellaw, welcome to my fantasy world

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya