Novel Azab dan Sengsara (instagram.com/bacathereadingroom)
Sutan Baringin adalah orang kaya tamak dan kikir yang menginginkan semua warisan neneknya jatuh ke tangannya, tanpa mau membagi pada saudara-saudaranya. Sutan Baringin akhirnya jatuh miskin karena ketamakannya. Azab sifat buruk Sutan Baringin tidak menimpa dirinya, tapi juga pada puterinya, Mariamin.
Mariamin batal menikahi kekasihnya, Aminuddin, karena orang tua Aminuddin menganggap Mariamin adalah wanita miskin yang tidak sederajat dengan keluarganya. Selang beberapa lama, Aminuddin dan Mariamin berpisah dan memiliki kehidupan rumah tangga masing-masing. Kemalangan menimpa Mariamin yang menikahi Kasibuan, laki-laki yang kasar. Kasibuan meneceraikan Mariamin karena ketahuan berkirim surat dengan Aminuddin. Cerita berlanjut dengan kondisi Mariamin yang dikucilkan dan menanggung rasa tidak hormat karena bercerai.
Novel Azab dan Sengsara ini menjadi awal dari novel-novel Angkatan Balai Pustaka lainnya. Novel ini serat akan pesan moral dari kehidupan sehari-hari, mulai dari akibat dari perbuatan buruk dan ketamakan tidak hanya menimpa pada diri sendiri, tapi istri dan anak ikut menanggungnya. Juga, kritik pada konstruksi sosial yang menganggap bahwa perempuan yang bercerai adalah hal yang memalukan dan tidak bermoral.