5 Fakta Ambiguity Effect, Kecenderungan Memilih yang Tidak Pasti

Kenapa kamu lebih suka opsi yang abu-abu?

Pernahkah kamu merasa bingung saat memilih sesuatu dan lebih memilih opsi yang ambigu daripada yang jelas? Nah, kamu tidak sendirian! Fenomena ini disebut Ambiguity Effect, di mana individu cenderung lebih menyukai pilihan yang tidak memiliki informasi lengkap atau pasti.

Fenomena ini pertama kali dipelajari oleh Amos Tversky dan Daniel Kahneman pada tahun 1983 dan telah banyak dipelajari oleh para psikolog. Menariknya, Ambiguity Effect ini memiliki beberapa fakta menarik yang perlu kamu ketahui.

Baca Juga: [QUIZ] Karakter Aslimu Berdasarkan Pilihan Makanan Kekinian Favoritmu

1. Ambiguity Effect meningkatkan rasa ingin tahu dan mendorong eksplorasi

5 Fakta Ambiguity Effect, Kecenderungan Memilih yang Tidak Pastiilustrasi berbelanja (pexels.com/Sam Lion)

Ketika individu dihadapkan dengan pilihan yang ambigu, mereka akan merasa lebih penasaran dan ingin tahu tentang apa yang akan terjadi jika mereka memilih opsi tersebut. Hal ini dapat mendorong mereka untuk mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru.

Contohnya, saat memilih menu di restoran baru, individu mungkin lebih tertarik dengan hidangan dengan deskripsi yang ambigu, seperti "Sup Spesial Hari Ini" daripada hidangan dengan deskripsi yang jelas, seperti "Sup Ayam Jagung". Rasa ingin tahu ini mendorong mereka untuk mencoba hidangan tersebut dan mendapatkan pengalaman baru.

2. Ambiguity Effect meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi keraguan

5 Fakta Ambiguity Effect, Kecenderungan Memilih yang Tidak Pastiilustrasi berbelanja (pexels.com/Tim Douglas)

Ketika individu tidak memiliki informasi yang lengkap tentang suatu pilihan, mereka cenderung lebih percaya diri dalam memilihnya. Hal ini karena mereka tidak memiliki informasi yang dapat digunakan untuk mempertanyakan pilihan mereka.

Contohnya, saat membeli produk elektronik secara online, individu mungkin lebih cenderung memilih produk dengan deskripsi yang ambigu, seperti "Penawaran Terbaik!" daripada produk dengan deskripsi yang jelas, seperti "Laptop dengan RAM 4GB dan Hard Disk 500GB". Kurangnya informasi detail membuat mereka merasa yakin dengan pilihan mereka dan mengurangi keraguan dalam mengambil keputusan.

3. Ambiguity Effect meningkatkan kepuasan dan mengurangi penyesalan

5 Fakta Ambiguity Effect, Kecenderungan Memilih yang Tidak Pastiilustrasi berbelanja (pexels.com/Gustavo Fring)

Ketika individu memilih opsi yang ambigu, mereka cenderung merasa lebih puas dengan pilihan mereka daripada jika mereka memilih opsi yang jelas. Hal ini karena mereka tidak memiliki informasi yang dapat dibandingkan dengan pilihan lain.

Contohnya, saat memilih tempat wisata untuk berlibur, individu mungkin lebih puas dengan memilih destinasi dengan informasi yang minim, seperti "Pantai Eksotis" daripada destinasi dengan informasi detail, seperti "Pantai dengan Pasir Putih dan Air Biru Jernih, Memiliki Banyak Restoran dan Penginapan". Kurangnya informasi detail membuat mereka merasa puas dengan pilihan mereka dan tidak menyesali keputusan mereka.

4. Ambiguity Effect dapat digunakan untuk meningkatkan penjualan dan menarik konsumen

5 Fakta Ambiguity Effect, Kecenderungan Memilih yang Tidak Pastiilustrasi berbelanja (pexels.com/Arina Krasnikova)

Pemasar dapat menggunakan Ambiguity Effect untuk meningkatkan penjualan dengan menawarkan pilihan yang ambigu kepada konsumen. Misalnya, sebuah toko dapat menawarkan "diskon spesial" tanpa memberikan informasi lebih lanjut tentang berapa besar diskon yang akan diberikan.

Contohnya, supermarket mungkin memasang banner promosi yang bertuliskan "Diskon Besar untuk Semua Produk!" tanpa memberikan rincian diskon untuk setiap produk. Ketidakjelasan informasi ini dapat menarik konsumen untuk berbelanja di supermarket tersebut karena mereka penasaran dengan diskon yang ditawarkan.

5. Ambiguity Effect dapat berakibat negatif dan meningkatkan risiko penipuan

5 Fakta Ambiguity Effect, Kecenderungan Memilih yang Tidak Pastiilustrasi penipuan (pexels.com/REINER SCT)

Ambiguity Effect juga dapat memiliki konsekuensi negatif. Misalnya, individu yang memilih opsi yang ambigu mungkin lebih rentan terhadap penipuan atau penipuan.

Contohnya, individu yang menerima email promosi dengan tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan besar tanpa memberikan informasi detail tentang skema investasi tersebut mungkin lebih mudah tertipu. Ketidakjelasan informasi membuat mereka kurang waspada dan lebih mudah dimanipulasi oleh penipu.

Ambiguity Effect adalah fenomena psikologis yang unik dan memiliki dampak yang signifikan pada cara kita membuat keputusan. Jadi, lain kali kamu dihadapkan pada pilihan yang ambigu, jangan ragu untuk mempertimbangkan fakta-fakta menarik ini. Siapa tahu, kamu mungkin menemukan sesuatu yang baru dan menarik yang sebelumnya tidak kamu bayangkan!

Baca Juga: 7 Tanda Kamu Orang yang High Class Berdasarkan Psikologi, Berkelas!

Muhamad Aldifa Photo Community Writer Muhamad Aldifa

Menulis di saat senggang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya