potret Jempang (Ethnic Jewellery from Indonesia: Continuity and Evolution karya Bruce W. Carpenter)
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa jempang erat kaitannya dengan cupeng maupun caping dari segi fungsi. Cupeng merupakan celana dalam yang bergembok. Istilah ini dikenal di daerah Aceh. Bentuknya seperti hati dan pemasangannya diikat dengan benang pada perut anak perempuan. Salah satu cupeng yang terkenal di Museum Nasional Indonesia ialah cupeng yang berbahan emas 22 karat, tinggi 6,5 cm dan lebar 5,8 cm. Artefak tersebut dipenuh ukiran-ukiran; pinggirannya dihias dengan motif tapak jalak, bagian tengah memiliki motif bunga teratai yang dikelilingi deretan bunga bertajuk empat helai dalam bentuk belah ketupat dan memiliki pola bermatakan jakut merah di bagian tengah bunga.
Sedangkan, di Semenanjung Malaysia, celana dalam tradisional yang unik ini disebut sebagai caping. Di Malaysia caping sangat populer di daerah utara, selatan, dan pantai timur Malaysia.
Selain itu, ada juga penutup kemaluan wanita lainnya yang disebut badong. Badong adalah aksesoris penutup kemaluan yang digunakan untuk wanita bangsawan dan tokoh wanita yang dihormati. Penggunaannya diletakkan di luar kain, tepat di depan kemaluan wanita.
Badong yang ada di Museum Nasional Indonesia berbahan emas dan diketahui sebagai artefak yang ditemukan di daerah Madiun. Diperkirakan, badong tersebut berasal dari masa Kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14 hingga abad ke-15.
Menariknya lagi, permukaan badong tersebut dihiasi relief kisah Sri Tanjung, seorang wanita suci yang dituduh berselingkuh oleh suaminya, yang dirudapaksa kemudian dibunuh. Namun, pada suatu waktu Dewi Durga datang menolong Sri Tanjung dengan memberikan seekor gajamina (ikan gajah) untuk menyeberangi sungai dunia bawah agar dapat mencapai surga sebagai imbalan atas kesucian dirinya.
Sebagaimana fungsinya, jempang dijadikan sebagai celana dalam bagi masyarakat Sulawesi Selatan khususnya di masyarakat Gowa kuno. Benda ini sekarang sudah jarang diketahui oleh masyarakat. Bahkan keberadaan jempang sendiri hanya ada di Museum Nasional Indonesia dan bahkan hanya dikoleksi oleh museum dan kolektor luar negeri. Sayang sekali bukan?