Makassar, IDN Times - Apa yang terlintas di pikiranmu saat mendengar nama Van der Wijck? Dari sudut pandang budaya populer, tentu saja ada dua hal yang terngiang.
Pertama, novel roman "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck" karya Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka) terbitan tahun 1938. Kedua, adaptasi novelnya ke layar lebar oleh sutradara Sunil Soraya yang rilis 2013 silam.
Tidak sedikit orang yang mengira Van der Wijck sebagai kapal fiktif. Padahal nyatanya tidak demikian. Kapal itu pernah beroperasi nusantara pada era Hindia-Belanda. Selama dua dekade, dia menghubungkan pulau-pulau mulai dari Sumatra hingga Sulawesi.