Makassar, IDN Times - Berdiri pada tahun 1930 sekaligus jadi yang tertua di Sulawesi Selatan (Sulsel), Pondok Pesantren As'adiyah yang berada di Sengkang tak dikenal luas sebab melahirkan banyak ulama dan cendekiawan. Tapi, sebelum bangunan utamanya semegah sekarang, pondok pesantren tersebut berangkat dari cita-cita yang sederhana.
Seperti dilansir oleh situs resmi mereka, Pondok Pesantren As'adiyah didirikan oleh Al-Alimu Al-allamah As-Syekh AGH Muhammad As'ad al-Bugisi pada Mei 1930. Meski begitu, aktivitas pengajiannya disebut sudah dimulai dua tahun sebelumnya. Beliau sendiri lebih sering disebut secara luas sebagai Puang Aji Sade atau Gurutta Sade, yang merupakan pelafalan nama As'ad dalam dialek Bugis.
Muhammad As'ad dilahirkan di Makkah pada hari Senin tanggal 12 Rabi'ul Akhir 1326 H atau 6 Mei 1908. Ayahnya adalah Syekh Abdul Rasyid, seorang ulama Bugis yang tinggal di Makkah al-Mukarromah, sementara ibunya adalah Siti Saleha binti Haji Abdul Rahman yang juga dikenal dengan gelar Guru Terru al-Bugisy.