Makassar, IDN Times - "Maria tiga tahun lebih tua dari saya. Penampilannya yang mencolok memiliki kesan liar dan eksotis, yang hampir membuatnya terjebak dalam peran yang sama akibat karakter yang ia perankan di film-film awalnya," tulis jurnalis kondang Hong Kong yang berdarah Inggris, Peter Moss, dalam buku memoarnya yakni Distant Archipelagos: Memories of Malaya (2004).
Maria, yang dipuji secara khusus oleh Peter tersebut, adalah Maria Menado sang ratu film-film horor Malaya dekade 1950-an. Jika mengambil komparasi, Maria bak Suzanna bagi pencinta sinema di Singapura pada masanya. Dengan pesona paras, Maria bahkan sempat ditahbiskan oleh Times Magazine sebagai "wanita tercantik di seantero Malaya" pada 1957.
Maria Manado yang lahir di Sulawesi Utara justru menemukan jalan menuju orbit dunia hiburan ketika merantau ke negeri tetangga. Ini jelas unik, sekaligus menegaskan bahwa hal-hal mujur akan menghampiri mereka yang berani menyeberangi lautan demi hidup yang lebih baik.