Makassar, IDN Times - Ada hal menarik dalam proses pengislaman Kerajaan Luwu, kerajaan tertua di Sulawesi Selatan. Khatib Sulung atau Datuk ri Pattimang rupanya tak mengajarkan tauhid dengan konsep Islam yang ketat. Ia melakukan penyesuaian dengan ajaran monoteis menyembah Dewata SeuwaE yang konon dibawa oleh para Tomanurung (leluhur pertama orang Sulawesi), serta sudah menjadi kepercayaan turun temurun penduduk Luwu waktu itu.
Sistem kepercayaan kuno tersebut dikenal sebagai Tolotang. Tolotang sendiri berasal dari nama komunitas yang tinggal di sebelah selatan pasar Sidenreng kuno. Dalam buku Local Religion: To Wani To Lotang, Patuntung dan Aluk to Dolo di Sulawesi Selatan (2018), Andi Nirwana merinci bahwa komunitas Tolotang ini berasal dari panggilan Raja Sidenreng kepada mereka (hal. 8).
"Oliie renga to lotang pasae." (Panggilkan mereka yang berada di selatan pasar itu.)