Makassar, IDN Times - Berjarak 19 kilometer dari Sengkang, ibu kota Kabupaten Wajo, Tosora selama ini dikenal atas pertanian dan perkebunannya. Tetapi sekitar tiga setengah abad lalu, desa yang masuk dalam wilayah Kecamatan Majauleng tersebut merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Wajo.
Sebuah benteng pertahanan seluas kira-kira seratus hektare berdiri gagah di sini. Menurut laporan Proyek Pemugaran dan Pemeliharaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Sulawesi Selatan tahun 1984, Benteng Tosora mulai dibangun oleh Arung Matoa (sebutan Raja Wajo) ke-16 yakni La Tenrilai To Uddamang (1636-1639).
Proyek Benteng Tosora kemudian dilanjutkan dan rampung di masa pemerintahan Arung Matoa XVII La Sigajang To Bunne (1639-1643). Benteng ini kelak menjadi saksi bisu gigihnya prajurit Wajo menahan gempuran bala tentara koalisi Bone-VOC pada tahun 1670.