6 Hal yang Sebaiknya Gak Dibahas di Grup WA, Menyinggung Anggota Lain

#IDNTimesLife Pakai japri saja atau bikin grup yang berbeda

Saat ini hampir semua komunitas ada grup WhatsApp-nya. Hal ini sengaja dibuat untuk memudahkan komunikasi dengan seluruh anggota sehingga lebih praktis daripada mesti mengirim pesan ke satu per satu nomor. Obrolan di grup chat juga lebih seru karena banyak orang dapat menimpali.

Akan tetapi, percakapan di grup WA ternyata juga bisa menjadi perusak hubungan baik kalau tak dilakukan dengan hati-hati. Kerusakan hubungan ini mungkin gak terlalu terlihat, tetapi perasaan antarorang dapat berubah. Kamu bisa dinilai negatif oleh orang lain yang gak suka membaca chat-mu, begitu pula sebaliknya.

Walaupun rasa suka relatif dan dirimu tidak perlu menyenangkan semua orang, ada baiknya lebih berhati-hati dalam berkomunikasi di grup WA. Jangan terlalu santai sehingga kamu kurang bijaksana mengirimkan pesan apa pun. Enam topik berikut mending dihindari daripada memicu kesalahpahaman dan penilaian yang negatif terhadapmu.

1. Urusan pekerjaan yang hanya dimengerti beberapa orang

6 Hal yang Sebaiknya Gak Dibahas di Grup WA, Menyinggung Anggota Lainilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/Fernando Gomez Cortes)

Kamu tak sedang berada di grup sesama karyawan di kantormu. Namun, dirimu sering sekali membahas soal pekerjaan yang gak berhubungan dengan sebagian anggota grup. Contohnya, itu adalah grup WA alumni.

Sekalipun kalian satu jurusan saat kuliah, pekerjaan setelah lulus tentu berbeda-beda. Meski ada beberapa kawan yang pekerjaannya sebidang denganmu, lebih banyak lagi teman yang menggeluti bidang berbeda. Kalau chat seputar pekerjaanmu sampai banyak sekali di grup itu, tentu anggota yang lain sebenarnya merasa terganggu.

Kamu serta sejumlah teman yang pekerjaannya sama terkesan sedang terlalu membanggakannya. Bila dirimu memang perlu menanyakan sejumlah hal mengenai pekerjaan pada kawan seprofesi, japri saja atau buat grup yang berbeda. Isinya khusus teman dengan pekerjaan yang sama tetapi tidak satu kantor. Misalnya, supaya kalian bisa saling berbagi pengalaman selama bekerja di bidang tersebut.

2. Soal utang ketika ada anggota grup yang belum melunasi pinjaman padamu

6 Hal yang Sebaiknya Gak Dibahas di Grup WA, Menyinggung Anggota Lainilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/Nguyen Huy)

Membahas tentang utang memang seru. Apalagi fenomena utang demi gaya hidup kian banyak terjadi di generasimu. Kamu mungkin bermaksud memperingatkan teman-teman untuk lebih berhati-hati soal pinjaman serta menunjukkan perilaku yang lebih bertanggung jawab terhadap pelunasannya.

Tentu niat tersebut sebetulnya baik sekali. Pasti gak sedikit kawan yang merespons chat pembuka darimu. Kemudian mereka menceritakan kekesalannya ketika berhadapan dengan orang yang berutang, tetapi lebih galak dari penagihnya. Kalian bahkan bisa saling berbagi tips dalam menghadapi orang yang ingin berutang.

Saking asyiknya bercakap-cakap, kamu lupa bahwa di antara sekian anggota grup WA, ada juga kawan atau saudara yang masih memiliki pinjaman padamu. Dirimu barangkali semata-mata lupa karena utangnya sudah lama dan kamu tak terlalu mempersoalkannya. Kamu sama sekali tidak bermaksud menyindirnya.

Namun, orang tersebut pasti merasa sakit hati dengan percakapan tentang utang itu. Walau namanya tak disebut, rasanya sama saja dengan dipermalukan di depan semua anggota grup. Bisa-bisa emosi yang terpendam itu berbuntut peristiwa tragis yang menimpamu. Jangan sampai ini terjadi, ya.

3. Jabatan dan penghasilanmu yang lebih tinggi dari anggota lain

6 Hal yang Sebaiknya Gak Dibahas di Grup WA, Menyinggung Anggota Lainilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/Zhengdong Hu)

Berbeda dengan poin pertama di mana kamu sekadar membahas pekerjaanmu dengan anggota grup yang juga menggelutinya, kali ini topiknya lebih spesifik ke pencapaian hidup dalam hal karier dan keuangan. Pekerjaan boleh sama, tetapi jabatan dan penghasilammu lebih tinggi daripada anggota yang lain. Kalaupun ada salah satu teman yang memancingmu duluan, misalnya mengucapkan selamat atas kenaikan jabatanmu, respons dengan sebijaksana mungkin.

Cukup ucapkan terima kasih atas ucapan-ucapan selamat itu, tetapi hindari berbicara lebih banyak tentang pencapaian tersebut. Sebangga apa pun dirimu sebenarnya, kontrol ketikanmu di grup WA. Merendahlah agar orang-orang tak langsung berpikir kamu sedang menyombongkan diri.

Jangan pula membicarakan posisi lain dalam pekerjaan apa pun serta penghasilannya yang lebih rendah darimu. Di antara sekian banyak anggota grup tersebut, boleh jadi ada orang yang menempati posisi itu. Jabatanmu mungkin sulit disembunyikan, tetapi penghasilanmu sebisa mungkin gak diketahui oleh sembarang orang.

4. Masalah pribadimu dengan salah satu teman atau saudara

6 Hal yang Sebaiknya Gak Dibahas di Grup WA, Menyinggung Anggota Lainilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/iam hogir)

Masalah pribadi seharusnya dibahas dalam komunikasi yang lebih privat. Jangan seolah-olah kamu memanfaatkan grup WA untuk mencari sekutu dan menekan seseorang yang bermasalah denganmu. Memangnya dirimu mau keributan di antara kalian dibaca oleh semua orang yang ada di grup itu?

Seandainya pun memang itu tujuanmu karena kamu merasa benar dan ingin membuat seseorang menyadari kesalahannya, tindakanmu mengganggu banyak orang. Gak semua orang nyaman menyaksikan keributan. Pertengkaran yang terjadi antara dirimu dengan salah satu anggota grup malah bikin stres semua orang.

Nanti satu per satu dari mereka memutuskan keluar dari grup atau admin yang mengeluarkanmu. Jangan mencari perhatian orang dengan cara-cara yang berlebihan. Sikapi persoalan pribadimu dengan seseorang secara pribadi pula, bukan diumbar.

Baca Juga: 7 Buku Rekomendasi Maudy Ayunda yang Bisa Bikin Kamu Cerdas

5. Keluarga masing-masing saat ada anggota yang masih lajang

6 Hal yang Sebaiknya Gak Dibahas di Grup WA, Menyinggung Anggota Lainilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/Tessy Agbonome)

Obrolan di grup WA acap kali juga dipengaruhi oleh fase hidup mayoritas anggotanya. Di grup alumni misalnya, awalnya mungkin dipenuhi oleh info lowongan kerja. Namun setelah kalian semua bekerja dan banyak anggota yang sudah menikah, percakapan bergeser ke hal-hal terkait rumah tangga.

Berbagai candaanmu pun gak jauh-jauh dari urusan ranjang suami istri. Lalu pembahasan panjang lebar tentang parenting, ucapan selamat saban ada anggota grup yang punya momongan, dan sebagainya. Percakapan yang terlihat natural ternyata bisa bikin anggota lain yang masih lajang menjadi gak nyaman.

Sekalipun awalnya mereka mencoba mengikuti percakapan, lama-lama seperti tersisih dengan sendirinya. Bahkan sering kali mereka menjadi bulan-bulanan leluconmu dan teman-teman yang sudah berkeluarga. Lucu bagi kalian bisa saja terasa menyakitkan buatnya, lho.

6. Politik dan SARA

6 Hal yang Sebaiknya Gak Dibahas di Grup WA, Menyinggung Anggota Lainilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/Duc Nguyen)

Grup WA biasanya beranggotakan orang-orang yang cukup saling mengenal. Namun, bukan berarti cocok untuk membahas segala hal di grup ini. Apalagi buat topik yang amat sensitif, yaitu politik dan SARA. 

Sulit untuk tidak berbeda pendapat dalam kedua hal tersebut dengan orang lain. Perbedaan-perbedaan itu bisa dengan mudahnya meruncing, menjadi perdebatan panas, kemudian merusak hubungan. Grup WA yang semula tenang menjadi kisruh oleh obrolan dan olok-olok mengenai politik dan SARA.

Topik sesensitif ini cuma boleh dibicarakan dengan orang-orang yang dipastikan satu pandangan denganmu. Atau, grup WA tersebut berisi orang-orang yang mengkaji perihal politik dan SARA sehingga kalian bisa saling menambah wawasan. Kalau grup WA terdiri dari orang-orang awam dan memiliki banyak perbedaan latar belakang serta pilihan politik tentu bakal timbul keributan.

Grup chat yang awalnya seru dapat berubah menjadi membosankan bahkan menjengkelkan bila ada anggota yang kurang berhati-hati dalam mengetik pesan maupun merespons sesuatu. Grup WA yang sepi memang kurang bernyawa. Tetapi grup yang gaduh melulu atau abai dengan perasaan anggota yang lain juga berdampak buruk untuk hubungan serta tingkat stres. Bersama-samalah dalam menciptakan suasana yang kondusif di grup kalian.

Baca Juga: 8 Sikap yang Dibenci Dalam Sebuah Pertemanan, Ubah Sekarang Juga!

Marliana Kuswanti Photo Community Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya