Makassar, IDN Times - Ada salah satu hal yang membekas dalam benak peneliti-naturalis asal Inggris, Alfred Russell Wallace, saat berkunjung ke Makassar pada September 1856 hingga Januari 1857. Hal tersebut adalah sagueir, arak tradisional khas Sulawesi yang juga dikenal sebagai ballo'.
Yang memperkenalkan Wallace kepada cairan pohon khas daerah tropis ini adalah Jacob Mesman, seorang Belanda pemilik lahan perkebunan di Maros.
"Pohon-pohon palem (aren/enau) milik Mesman memberinya persediaan sagueir pengganti bir sepanjang tahun. Dan gula yang dihasilkan dari pohon tersebut manis luar biasa," tulis Wallace dalam buku The Malay Archipelago (1869).
"Saya pun mendapat suplai sagueir manis kegemaran saya dalam jumlah banyak," dia melanjutkan.