Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Manfaat Mematikan Lampu Sebelum Tidur, Bukan Cuma Bikin Hemat!

ilustrasi orang tidur dalam keadaan gelap (pexels/cottonbro studio)

Kita mungkin sering menganggap remeh kebiasaan sederhana seperti mematikan lampu sebelum tidur. Padahal, dalam banyak studi ilmiah, tidur dalam keadaan gelap punya dampak yang cukup besar terhadap kualitas hidup kita, lho.

Kalau kamu masih terbiasa tidur dengan keadaan lampu menyala, mungkin sudah waktunya mempertimbangkan kembali kebiasaan tersebut. Berikut manfaat yang akan kamu rasakan saat mulai membiasakan diri dalam keadaan gelap.

1. Tidur jadi lebih berkualitas

ilustrasi orang merasa bugar saat bangun tidur (pexels/Miriam Alonso)

Tidur dalam kondisi gelap membantu tubuh memproduksi melatonin secara optimal. Hormon ini berperan penting dalam mengatur siklus tidur dan membantu kita merasa mengantuk secara alami. Sebaliknya, cahaya yang menyala saat malam justru menghambat proses ini dan membuat tidur jadi lebih dangkal.

Akibatnya, kamu mungkin sering terbangun di tengah malam atau merasa tidak segar saat bangun pagi. Dengan membiasakan tidur tanpa lampu, tubuh akan lebih mudah masuk ke fase tidur dalam yang benar-benar memulihkan tenaga. Fase inilah yang membuatmu bangun dalam kondisi lebih bugar, fokus, dan siap menghadapi aktivitas sehari-hari.

2. Meningkatkan kesehatan mental dan emosional

ilustrasi orang sedang merasa kesal (pexels/cottonbro studio)

Tidur yang cukup dalam suasana gelap bisa berdampak positif pada kondisi emosional. Saat tubuh beristirahat dengan baik, sistem saraf menjadi lebih stabil dan pikiran terasa lebih tenang. Ini membantu mengurangi risiko munculnya stres, kecemasan, atau suasana hati yang mudah berubah.

Sebaliknya, tidur dengan lampu menyala dapat membuat kualitas tidur terganggu, yang secara tidak langsung memicu kelelahan mental. Dalam jangka panjang, hal ini bisa memengaruhi cara kita berpikir, merasa, bahkan bersikap terhadap orang lain. Maka dari itu, menciptakan suasana gelap saat tidur bisa menjadi langkah sederhana untuk menjaga kesehatan mental.

3. Menjaga kesehatan mata jangka panjang

ilustrasi orang sedang menunjukkan matanya ke arah depan (freepik/cookie_studio)

Meskipun saat tidur mata kita tertutup, paparan cahaya tetap bisa menembus kelopak mata dan memberi sinyal ke otak. Kondisi ini membuat mata tidak beristirahat secara total, karena saraf-saraf penglihatan masih tetap aktif menerima rangsangan. Dalam jangka panjang, kebiasaan seperti ini bisa memberi beban tambahan pada organ penglihatan.

Tidur dalam ruangan gelap memberi kesempatan bagi mata untuk benar-benar rileks dan memulihkan diri setelah seharian bekerja. Ini penting, apalagi di era digital ketika mata kita sudah terlalu sering terpapar layar. Dengan membiasakan tidur tanpa cahaya, kamu turut menjaga kesehatan mata agar tetap prima hingga tua nanti.

4. Mendukung ritme sirkadian tubuh

ilustrasi orang sedang duduk sambil memegang jam (pexels/Tima Miroshnichenko)

Ritme sirkadian adalah jam biologis tubuh yang mengatur kapan kita merasa mengantuk, lapar, atau terjaga. Paparan cahaya di malam hari bisa mengganggu sistem alami ini dan membuat tubuh kesulitan membedakan antara waktu tidur dan waktu beraktivitas. Akibatnya, pola tidur menjadi tidak teratur dan kualitas istirahat menurun.

Dengan mematikan lampu saat tidur, tubuh menerima sinyal secara jelas bahwa ini adalah waktunya beristirahat. Kebiasaan mematikan lampu sebelum tidur akan membantu tubuh untuk menjaga ritme sirkadiannya agar tetap seimbang. Dampaknya bisa dirasakan pada berbagai aspek tubuh seperti metabolisme, suasana hati, hingga daya tahan terhadap stres sehari-hari.

5. Mengurangi risiko penyakit tertentu

orang sedang memegang lilin berbentuk jantung (pexels/DS stories)

Tidur dengan lampu menyala ternyata bisa berdampak pada kondisi fisik dalam jangka panjang. Sejumlah studi mengaitkan paparan cahaya saat malam dengan peningkatan risiko penyakit seperti obesitas, diabetes, dan gangguan jantung. Ini karena cahaya mengganggu sistem metabolisme dan keseimbangan hormon tubuh.

Sebaliknya, tidur dalam gelap memberi kesempatan bagi tubuh untuk bekerja secara alami tanpa gangguan dari pencahayaan buatan. Proses seperti regenerasi sel, detoksifikasi, dan pengaturan kadar gula darah dapat berlangsung lebih optimal. Kebiasaan sederhana ini bisa menjadi salah satu bentuk pencegahan penyakit yang sering diabaikan.

6. Meningkatkan produksi hormon penting

ilustrasi anak kecil sedang menunjukkan otot lengannya (pexels/Marta Wave)

Salah satu hormon utama yang diproduksi saat tidur dalam gelap adalah melatonin. Hormon ini tidak hanya membantu mengatur siklus tidur, tetapi juga berperan dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh dan memperlambat proses penuaan. Produksinya bisa terganggu jika ada cahaya yang masuk ke mata, bahkan ketika mata tertutup.

Selain melatonin, tidur yang berkualitas juga memicu pelepasan hormon pertumbuhan. Hormon ini penting untuk perbaikan jaringan tubuh, regenerasi sel, dan menjaga keseimbangan metabolisme. Maka dari itu, tidur dalam gelap bukan sekadar kenyamanan, melainkan juga bagian dari menjaga fungsi tubuh tetap optimal.

7. Menciptakan suasana tidur yang lebih nyaman

ilustrasi orang tidur menggunakan penutup mata (pexels/Polina)

Tidur dalam kegelapan memberi efek tenang yang berbeda dibanding tidur dengan lampu menyala. Suasana gelap membantu pikiran lebih cepat masuk ke kondisi rileks dan mempercepat proses tertidur. Tidak adanya rangsangan cahaya membuat tubuh lebih mudah lepas dari kesibukan dan tekanan seharian.

Kondisi kamar yang gelap juga memberi rasa aman secara psikologis, terutama bagi orang yang sensitif terhadap cahaya atau suara. Ini bisa jadi cara sederhana untuk meningkatkan kenyamanan tidur, tanpa perlu tambahan apa pun. Cukup matikan lampu dan rasakan sendiri perbedaannya.

Mematikan lampu sebelum tidur bukan hanya soal kebiasaan, tapi juga cara sederhana untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Tidur dalam gelap membantu meningkatkan kualitas tidur, menstabilkan suasana hati, menjaga kesehatan mata, serta mendukung ritme sirkadian agar tubuh bekerja lebih seimbang. Selain itu, kebiasaan ini juga berperan dalam mencegah risiko penyakit kronis, meningkatkan produksi hormon penting seperti melatonin dan hormon pertumbuhan, serta menciptakan suasana tidur yang lebih nyaman dan menenangkan.

Sumber rujukan:

  1. https://www.nature.com/articles/tp2016262

  2. https://www.pnas.org/doi/10.1073/pnas.2113290119

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us