Makassar, IDN Times - Sama seperti di wilayah lain, masyarakat di Sulawesi Selatan (Sulsel) menyambut dengan antusias kabar Proklamasi Kemerdekaan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta. Tapi, apa saja yang dialami oleh masyarakat dari tanggal 17 Agustus 1945 hingga kabar kemerdekaan akhirnya tersebar luas? Berikut ini IDN Times merangkumnya untuk pembaca.
17 Agustus 1945 : Beberapa jam setelah proklamasi dikumandangkan, seorang wartawan dari Kantor Berita Domei yakni Syahrudin, menyerahkan teks proklamasi kepada Waidan B. Palenewen, Kepala Bagian Radio. Palenewen kemudian menyerahkan teks itu kepada F. Wuz, seorang petugas telekomunikasi, untuk segera disiarkan melalui radio. Ini dilakukan sembari menghindari pengawasan ketat opsir Jepang.
Siaran ini didengar oleh Andi Ahmad, seorang bangsawan Kerajaan Luwu. Ia kemudian menyebarkan berita tersebut kepada para pemuda nasionalis setempat sehari setelahnya melalui pamflet yang ditempel pada dinihari. Ini mendorong mereka berdemonstrasi di jalan-jalan Kota Palopo dengan seruan "merdeka." Untungnya, tidak terjadi bentrokan dengan tentara Jepang yang sedang berjaga.