Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret coto Makassar (indonesiakaya.com)
potret coto Makassar (indonesiakaya.com)

Sulawesi Selatan memiliki warisan kuliner budaya yang beragam. Keragaman kuliner daerah dipengaruhi oleh kekayaan gastronomi, dan budaya santap masyarakat setempat. Sehingga patut apabila semua pihak melakukan upaya pelestarian budaya kuliner setempat, sesederhana memahami kosakata kuliner lokal.

Mulai dari hidangan Coto hingga lauk Bajabuk. Yuk kita mengulik 9 kosakata kuliner khas Sulawesi Selatan di KBBI. Disimak terus ya!

1. Rontok

potret rontok (budaya-indonesia.org/Siti Zulyani)

Rontok merupakan lauk yang umum disantap oleh masyarakat suku Bugis, khususnya pada daerah Sengkang. Menurut KBBI, rontok adalah lauk yang terbuat dari udang kecil yang masih mentah diberi bumbu dapur, kemudian disimpan dalam waktu tertentu sebelum dimakan atau ditumis.

Bumbu dapur yang digunakan untuk mengolah udang ialah garam, kemiri bakar, cabai, jeruk nipis dan jahe. Bumbu tersebut kemudian dihaluskan lalu dicampur dengan rebon, selanjutnya disiram dengan air panas secukupnya. Setelah disimpan dan diolah menjadi sambal, rontok biasanya dihidangkan sebagai menu pendamping pisang goreng hingga ikan gabus bakar.

2. Coto

potret coto Makassar (indonesiakaya.com)

Selanjutnya kita beralih ke ikon kuliner Sulawesi Selatan, coto. Menurut KBBI, coto adalah sup khas Makassar, dibuat dari jeroan dan potongan daging sapi atau kerbau.

Coto dikenal memiliki cita rasa yang lezat. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh kuah dari bumbu dapur yang kompleks yang disebut rampa patampulo yang berarti empat puluh jenis rempah.

Selain memiliki kuah yang khas nan menggugah selera. Sajian hangat sup khas Makassar ini akan semakin nikmat jika dipadukan dengan ketupat dan sambal tauco, lho. Ngiler gak?

3. Ikan emas pamarasan

potret ikan emas pamarasan (cookpad.com/dapur ade)

Pamarasan dikenal sebagai bumbu masakan khas Toraja yang terbuat dari buah pangi atau umum disebut sebagai keluak. Bumbu ini dipadukan dengan daging dan berbagai jenis ikan. Sehingga, bahan masakan yang dikombinasikan dengan bumbu pamarasan turut disertai dengan kata pamarasan. Seperti pantollok pamarasan duku bai dan tentu saja ikan emas pamarasan.

Menurut KBBI mendefinisikan ikan emas pamarasan sebagai masakan yang dibuat dari ikan emas goreng yang dicampur dengan tumisan bawang merah, bawang putih, cabai rawit, jahe, lengkuas, dan keluak. Apakah kamu pernah menyantap kuliner khas Toraja ini?

4. Gantala

potret gantala (youtube.com/TRANS7 OFFICIAL)

Pelesiran di Sulawesi Selatan, jangan lupa menyantap gantala di butta tu ratea, Jeneponto. Gantala merupakan kuliner berbahan dasar kuda (disebut sebagai jarang dalam bahasa Makassar) sehingga sering disebut sebagai gantala jarang.

Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebut gantala sebagai makanan khas Jeneponto yang terbuat dari daging kuda, dibumbui garam dan direbus, disajikan sebagai hidangan pesta pernikahan.

Gantala biasanya dihidangkan pada momen istimewa dan disantap dengan nasi. Tertarik mencoba kuliner ini?

5. Lawa

potret lawa (cookpad.com/Erni Apriana)

Lawa merupakan kuliner khas Sulawesi Selatan yang menyerupai urap. Bedanya, lawa diolah dengan cara mematangkan bahan dasar dengan perasan jeruk nipis atau cuka.

KBBI mendefinisikan lawa sebagai masakan yang dibuat dari ikan mentah atau jantung pisang, dicampur dengan kelapa parut atau kelapa goreng, rempah-rempah, dan cuka.

Lawa yang terbuat dari jantung pisang sendiri diolah dari ikan teri yang telah dimantangkan dengan cuka. Lawa jantung pisang semakin nikmat apabila dihidangkan dengan dange, lho.

6. Barobo

potret barobo (cookpad.com/Tini)

Sekilas, terlihat seperti menu bubur khas Manado, tinutuan. Jangan salah, kuliner ini merupakan olahan jagung khas Bugis. Menurut KBBI, barobo adalah bubur yang terbuat dari jagung muda dan sayur-sayuran.

Tidak hanya jangung dan sayur-sayuran. Barobo juga kerap kali diolah dengan menambahkan udang dan ikan ke dalam campuran jagung dan sayur-sayuran.

Hidangan ini akan semakin komplit jika disantap dengan menu pendamping, berupa gorengan perkedel jagung yang disebut jalaure.

7. Palucekla

potret palucekla (budaya-indonesia.org/Nurmaihc)

Sulawesi Selatan dikenal memiliki kekayaan potensi perikanan. Khususnya ikan laut. Melimpahnya hasil perikanan menjadi cikal bakal ragam kuliner berbahan dasar ikan. Salah satunya palucekla.

Palucekla, biasa disebut pallu ce'la (Makassar), juku' tasa' (Kajang), atau lajang tase' (Bugis). Menurut KBBI, palucekla adalah masakan yang dibuat dari ikan, dibumbui dengan garam dan kunyit.

Ikan yang umum diolah sebagai palucekla ialah ikan cakalang. Selain itu, garam yang digunakan untuk memasak olahan ikan ini juga tidak tanggung-tanggung. Hal ini bertujuan agar ikannya awet hingga beberapa bulan. Wah, cocok nih jadi buah tangan.

8. Bajabuk

potret bajabuk (cookpad.com/Nindaummuzia)

Bajabuk merupakan kuliner yang serupa dengan abon. Tahapan proses pengolahan bajubuk dimulai dengan memasak daging ikan dengan garam. Setelah disisihkan, daging ikan kemudian dihaluskan bersama bumbu dapur. Selanjutnya adonan daging ikan berbumbu yang tidak lupa diberi bahan aromatik ditumis hingga mengering.

Merujuk pada KBBI, bajabuk adalah masakan berupa ikan yang dipisahkan dari tulangnya dan dihaluskan menjadi serat-serat kecil, kemudian digoreng dengan minyak hingga kering.

Abon ikan khas Sulawesi Selatan ini dihidangkan sebagai menu pendamping buras. Disantap, khususnya pada hari raya.

9. Kapurung

potret kapurung (indonesiakaya.com)

Jelajah kuliner khas Sulawesi Selatan tidak akan lengkap tanpa kuliner satu ini. Kapurung merupakan kuliner yang berbahan dasar sagu.

KBBI mendefinisikan kapurung sebagai makanan sup khas masyarakat Palopo dan sekitarnya, dibuat dari tepung sagu, dibentuk bulat-bulat, kemudian dicampur dengan sayuran dan ikan. Sebelum dicampur menjadi satu kondimen, bahan-bahan tersebut dimasak secara terpisah.

Sup berbahan dasar sagu ini memiliki rasa kuah yang cenderung asam segar, gurih dan sedikit pedas. Rasa asam pada kuah kapurung berasal dari penggunaan tapikala (kecombrang), yang konon makin jarang ditemukan. Sebagai alternatifnya, kapurung dihidangkan dengan menambahkan mangga muda serut atau perasan jeruk nipis.

Selain sepuluh kosakata kuliner tersebut, masih banya kuliner khas Sulawesi Selatan lainnya yang tidak kalah menarik. Sehingga masih perlu upaya pengusulan istilah baru ke KBBI.

Apa pentingnya mengetahui kosakata kuliner dan mengusulkan istilah baru? Hal ini agar kita dapat lebih menghargai keragaman budaya kuliner Indonesia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team