Makassar, IDN Times - Sejarah adalah dua sisi mata koin yang berbeda. Kita akan disajikan cerita-cerita sifat kepahlawanan dan kebiadaban dalam satu kesempatan. Sejarah mengajarkan bahwa ada hitam dan putih saling berkecamuk, memberi ruang dalam relung ingatan.
Hal tersebut juga terjadi di Sulawesi Selatan. Catatan hitam perihal pemerintahan raja zalim tertulis abadi dalam lontara, sebagai bahan informasi dan pelajaran untuk anak cucu kelak.
Dalam bab pembuka buku Assikalabineng: Kitab Persetubuhan Bugis yang ditulis oleh Muhlis Hadrawi (Ininnawa, 2017), lontara menjelaskan bahwa beberapa raja di tanah Bugis telah memerintah sewenang-wenang. Salah satunya adalah memanfaatkan status elite untuk melakukan kejahatan seksual.