Makassar, IDN Times - Penguasa Kerajaan Gowa ke-14, I Mangerangi Daeng Manrabia Sultan Alauddin (1593-1639), memiliki tempat istimewa dalam sejarah Sulawesi Selatan. Ia adalah Raja Gowa pertama yang mengucap dua kalimat syahadat, sekaligus salah satu figur toleransi. Tapi, sejarah mencatat bahwa Sultan Alauddin menjunjung tinggi pasar yang bebas tanpa monopoli.
Menurur Syahrir Kila dalam artikel "Perjuangan Sultan Alauddin Raja Gowa ke-12 (1593-1639)" (Jurnal Walasuji Vol. 7 No. 1), Sultan Alauddin adalah putra dari Raja Gowa ke-12 Karaeng Tunijalloq. Setelah sang ayah mangkat, ia diangkat menjadi raja pada usia masih 14 tahun.
Karena masih sangat muda, Raja Tallo Karaeng Matoaya ditugasi sebagai Tuma'bicara Butta, jabatan setingkat Perdana Menteri yang bertugas menjalankan roda pemerintahan Gowa-Tallo.