Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pesawat N-250 PA-1 buatan Indonesia saat dipamerkan di Bandung Airshow tahun 2012. (Wikimedia Commons)

Mengenang Presiden ke-3 Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie, yang wafat tiga tahun lalu, 11 September 2019

Makassar, IDN Times - Kamis pagi, tanggal 10 Agustus 1995, Bandara Husein Sastranegara Bandung sedang ramai oleh pejabat negara dan wartawan. Presiden Soeharto hadir bersama sang istri Tien Soeharto dan Wakil Presiden Try Soetrisno.

Kesibukan juga tampak di hanggar. Para teknisi sedang mempersiapkan pesawat Gatotkaca N-250 yang akan jalani uji terbang selama kurang dari satu jam.

Memang terdengar sebagai tugas yang mudah, tapi ini adalah ujian paling berat bagi B.J. Habibie, yang saat itu menjabat Menteri Negara Riset dan Teknologi. Pesawat berbobot 13,6 ton itu sedang terparkir menunggu diterbangkan, sedang kamera milik TVRI sudah bersiap menyiarkan momen bersejarah ini.

Rencana ambisius tersebut sudah diumumkan pada Paris Air Show 1989. Habibie, yang saat itu sudah menjabat Direktur IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara), mengatakan bahwa Indonesia sudah bisa mendesain dan membangun pesawatnya sendiri. Targetnya, pesawat itu rampung pada 1996.

1. Habibie bertugas merintis industri pesawat terbang Indonesia dalam waktu lima tahun

Pesawat N-250 Gatotkaca saat akan jalani uji terbang di Bandara Husein Sastranegara Bandung, 10 Agustus 1995. (Repro. "Rudy: Kisah Masa Muda Sang Visioner" (Bentang Pustaka, 2015))

Tugas Habibie membangun sebuah pesawat dari nol, dalam jangka waktu 5 tahun, tak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi modalnya sudah ada. Melalui Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN), banyak insinyur Indonesia sudah mendapat ilmunya. Beberapa pesawat yang mereka hasilkan bersama Spanyol antara lain pesawat angkut CN-212 Aviocar, helikopter NBO-105 Bolkow, pesawat CN-235 Tetuko dan helikopter NAS-332 yang berukuran besar.

Dan pada 1991, IPTN menang tender US$30 juta (kini setara US$71,6 juta, atau Rp106 triliun) sebagai produsen bagian sayap pesawat-pesawat buatan Boeing, raksasa penerbangan asal Amerika Serikat. Singkat cerita, Indonesia dan IPTN sudah punya modalnya, dan semua berada di tangan Habibie.

Pesawat Gatotkaca N-250 sendiri dikembangkan selama lima tahun, melibatkan 16 ribu orang di bawah komando Habibie. Sebagai Menristek, program kerjanya di Kabinet Pembangunan V adalah membawa pesawat buatan anak negeri lepas landas di langit Indonesia, dan membawa industri penerbangan nasional ke level atas.

2. Banyak pihak sempat sangsi dengan rencana uji coba N-250 pada 11 Agustus 1995

Editorial Team

Tonton lebih seru di